Bali Tidak Lagi Masuk Menjadi Pulau Terindah di Asia, Ini Penyebab Turunnya Peringkat di Dunia Wisata

Senin 13-10-2025,16:21 WIB
Reporter : Nindya Previaputri
Editor : Nindya Previaputri

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Bali diketahui tidak lagi masuk ke posisi atas sebagai pulau terindah di Asia. Dalam survei pembaca Conde Nest Traveler, posisi pertama diduduki oleh Phu Quoc, Vietnam.

Jika sebelumnya, Bali berada di peringkat pertama yang memberikan gelar untuk Bali sebagai pulau terindah pertama di Asia. Lalu saat ini Bali turun drastis dan berada di peringkat ke enam.

Hal ini memunculkan banyak pertanyaan, apa penyebab yang sebenarnya terjadi sampai membuat Bali turun peringkat bahkan sudah tidak masuk ke dalam lima besar sebagai pulau terindah?

BACA JUGA:Unik! Buba Tea Bali Sajikan Matcha dalam Infus, Pengalaman Minum Teh Anti Mainstream

Pulau Bali yang selama ini menjadi salah satu simbol pariwisata Indonesia kini harus turun peringkat dalam daftar Pulau Terindah di Asia versi Conde Nest Traveler Readers Choice Awards 2025.

Pada mulanya Bali berada di peringkat pertama atau konsisten di posisi tiga besar, tetapi saat ini sudah turun menjadi peringkat ke enam. Lima peringkat teratas ditempati oleh Phu Quoc di Vietnam, lalu Langkawi di Malaysia, Koh Samui di Thailand, Palawan dan Boracay yang berada di Filipina.

Penyebab Bali tidak lagi masuk sebagai pulau terindah:

1. Overtourism atau kelebihan jumlah wisatwan

Adanya penurunan peringkat ini membuat banyak orang yang menyoroti sejumlah persoalan yang belakangan ini kerap menjadi sorotan untuk Bali. Salah satu penyebabnya karena terjadi overtourism atau kelebihan jumlah wisatawan.

Adanya fenomena ini terjadi sejak pasca-pandemi yang membuat banyak wilayah-wilayah wisata, seperti, Canggu, Seminyak, dan Uluwatu menjadi sangat padat. Hal itu juga mempengaruhi infrastruktur seperti jalan, air bersih, dan sistem sampah yang menjadi sulit untuk menampung aktivitas masyarakat yang terus meningkat.

2. Polusi, sampah, dan pengelolaan lingkungan yang buruk

Laporan mencatat bahwa beberapa pantai di Bali mengalami pencemaran akibat sampah dan limbah pariwisata dan ditambah selalu ada pembangunan baru yang membuat adanya pengalihan fungsi lahan hijau menjadi vila atau kafe modern membuat kesan Bali sebagai pulau yang memiliki keindahan alam perlahan mulai memudar.

BACA JUGA:Tak Perlu ke Tokyo, Nikmati Suasana Izakaya Jepang di Kushitomo Bali

3. Citra wisata yang jelek dan berasal dari wisatawan yang berperilaku tidak seharusnya

Bali tidak hanya terenal karena keindahan alamnya, tetapi juga terkenal sebagai daerah yang masih kental akan budaya, hal itu menjadi salah satu alasan lain kenapa Bali berbeda dari negara lainnya. Namun banyak wisatawan yang tidak mengerti bagaimana menghargai budaya lokal yang mungkin mereka sendiri tidak biasa dengan suatu tempat yang memiliki kultur budayanya yang cukup kental.

Hal itu membuat banyaknya kasus wisatawan asing yang merusak pura, melanggar berpakaian di tempat suci, dan hal-hal lainnya yang melanggar budaya setempat. Kejadian itu bisa menjadi faktor lain yang membuat adanya pandangan negatif dan para wisatawan yang biasanya ke Bali untuk mencari ketenangan atau pengalaman budaya kini menjadi enggan untuk datang.

4. Ekspektasi vs Realita

Belakangan ini juga banyak ramai dibicarakan konten mengenai Ekspektasi vs Realita yang terjadi kepada Bali, banyak yang menganggap citra Bali terasa menurun karena pengalaman langsung yang mereka rasakan terasa berbeda dengan apa yang ada di media sosial.

Banyak orang yang datang ke Bali dengan harapan memiliki suasana yang damai, budaya yang kental, dan banyak aspek yang terasa instagramable, tetapi pada kenyataannya karena memang overtourism membuat tempat wisata menjadi penuh, semua terasa komersil, dan masih banyak tempat instagramable tapi tidak sealami seperti dulu.

Sekaligus sampah dan padatnya wisatawan membuat banyaknya orang yang merasa "dibohongi" dengan apa yang mereka lihat di media sosial.

Kategori :