Bupati Sutjidra menilai kegiatan tersebut sejalan dengan filosofi Hari Tumpek Wariga, yakni hari suci umat Hindu Bali yang ditujukan untuk memuliakan tumbuh-tumbuhan sebagai sumber kehidupan.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi aksi lingkungan, tetapi juga bentuk pengamalan nilai spiritual dan budaya.
Harapan terbesar Bupati Sutjidra adalah tumbuhnya kesadaran kolektif masyarakat Buleleng terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam demi masa depan generasi mendatang.
“Kita harus jaga betul bumi ini dengan cara membersihkan kemudian melaksanakan penanaman pohon agar sumber-sumber air itu tetap terjaga,” tutupnya.
Sebagai informasi, kegiatan penanaman pohon dan bersih-bersih sungai dalam rangka Hari Tumpek Wariga tahun ini dilaksanakan di lima titik lokasi, yaitu DAS Banyumala, DAS Buleleng di Kelurahan Kampung Singaraja, DAS Buleleng di Kelurahan Banjar Bali, DAS Buleleng di Kelurahan Kampung Baru, serta Muara Sungai Kerobokan di Pantai Kerobokan, Kecamatan Sawan.