DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Dua pelajar SMP asal Bali kembali menorehkan prestasi di panggung pageant nasional.
Mereka adalah Ida Ayu Gde Kiara Sashikirana Rai yang sukses dinobatkan sebagai Puteri Anak Indonesia Pariwisata 2025, serta Ivy Elizabeth Lea Sahethapy Cox yang meraih Runner-Up 1 Puteri Batik Cilik Indonesia 2025.
Keduanya mendapat apresiasi dalam konferensi pers di Dharma Negara Alaya, Denpasar pada Jumat 14 November 2025.
BACA JUGA:Bawa Rombongan WNA, Minibus 'Of Out Control' 5 Orang Tewas
Ida Ayu Gde Kiara Sashikirana Rai atau Sashi, siswi SMP Raj Yamuna Denpasar, menceritakan bahwa proses menuju panggung nasional sangat panjang.
Ia mengikuti berbagai pelatihan, termasuk beauty camp yang membekalinya kemampuan catwalk, public speaking, hingga teknik profiling.
Selama kompetisi, Sashi mengusung advokasi bertajuk DISINI (Determination, Inclusion, Support, Ideas, Needs, Impact) yang berfokus pada isu anti-bullying dan kesehatan mental.
Pilihan topik tersebut lahir dari pengalaman pribadinya yang pernah menjadi korban perundungan bersama adiknya.
Ia menegaskan tidak ada satu pun anak yang layak mengalami bullying. Karena itu, ia memanfaatkan gelarnya sebagai platform untuk memperluas edukasi anti-bullying.
BACA JUGA:Tragedi Parwisata di Bali, Lima Wisatawan China Tewas Akibat Kecelakaan Minibus
Sashi juga menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaiannya dan mendorong anak-anak seusianya untuk lebih percaya diri serta berani tampil.
Sementara itu, Ivy Elizabeth Lea Sahethapy Cox, siswi SMP Jembatan Budaya, menganggap gelar Runner-Up 1 Puteri Batik Cilik Indonesia 2025 sebagai pintu baru untuk membawa batik ke ruang yang lebih luas, terutama di mata generasi muda.
Lewat topik “Luhur Batik”, Ivy ingin menekankan pentingnya tidak melupakan akar budaya meskipun hidup di era digital yang serba cepat.
Ivy berkomitmen memperkenalkan batik sebagai warisan budaya yang tetap relevan bagi anak-anak masa kini.
Ia menyampaikan bahwa gelar yang diperolehnya merupakan tanggung jawab baru yang harus dijaga.