Apakah Penyakit Autoimun Bisa disembuhkan? Begini Penjelasan dan Fakta Lengkapnya!

Selasa 18-11-2025,23:18 WIB
Reporter : Nindya Previaputri
Editor : Nindya Previaputri

DENPASAR, DISWAYBALI - Penyakit autoimun seringkali dibicarakan, tetapi pertanyaan yang paling banyak dicari adalah apakah autoimun bisa sembuh atau tidak, terutama karena kondisi ini memiliki gejala yang berubah-ubah dan sering bertahan seumur hidup.

Banyak orang yang kebingungan membedakan antara penyembuhan total dan kontrol gejala, sehingga informasi yang beredar tentang autoimun sering tidak akurat atau justru terasa membingungkan.

Keraguan ini muncul karena autoimun bersifat kompleks, memiliki banyak jenis, serta melibatkan gangguan pada sistem imun yang bisa menyerang tubuh sendiri dan hal ini yang sering kali menjadi pertanyaan bagi penderita autoimun, apa penyakit autoimun bisa disembuhkan atau tidak? Pertanyaan itu hadir mengingat autoimun bisa menyerang berbagai organ penting dan bisa mempengaruhi kualitas hidup.

BACA JUGA:Khasiat Daun Pandan untuk Kesehatan dan Kecantikan, Harumnya Banyak Manfaat!

Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi justru menyerang jaringan tubuh itu sendiri. Ada banyak sekali jenis autoimun, termasuk lupus, Rheumatoid, Arthritis, Hashimoto, Psoriasis, dan lainnya.

Lalu setiap jenis memiliki gejala, tingkat keparahan, dan jenis pengobatan yang berbeda-beda, tetapi dari perbedaan itu pertanyaan yang sama kerap kali muncul dari setiap pasien autoimun, apa autoimun bisa disembuhkan?

Jawaban medis yang paling akurat sampai sejauh ini adalah autoimun tidak bisa disembuhkan secara total, tetapi autoimun bisa dikendalikan bahkan bisa masuk ke fase remisi, yaitu kondisi ketika gejala hilang atau sangat minimal hingga penderita dapat hidup dengan normal.

Autoimun terjadi akibat dari gangguan regulasi sistem imun karena sistem imun adalah mekanisme kompleks yang melibatkan sel darah putih, antibodi, hormon, dan sinyal biokmia, maka kerusakan pada mekanisme ini sangat sulit untuk diperbaiki sepenuhnya.

Artinya, tubuh tidak bisa "reset" kembali ke kondisi normal tanpa adanya kecenderungan menyerang diri sendiri. Hal ini membuat penyembuhan total hampir tidak mungkin terjadi di banyak kasus.

BACA JUGA:Dampak AI Terhadap Lingkungan, Benarkah Kecerdasan Buatan Mengancam Bumi?

Namun demikian, teknologi pengobatan modern memungkinkan penyakit autoimun bisa dikontrol dengan baik, tetapi seperti imunosupresan, kortikosteroid, biologic therapy, dan DMARDs bertugas untuk meredam serangan sistem imun agar tidak merusak organ.

Banyak pasien yang berhasil mencapai remisi jangka panjang, kadang bisa bertahun-tahun tanpa adanya gejala yang berarti. Remisi bukan berarti sembuh, tetapi kondisi yang stabil membuat kualitas hidup tetap terasa baik.

Faktor pola hidup juga bisa mempengaruhi tingkat keberhasilan pengelolaan autoimun. Pengaturan stres, tidur yang teratur, pola maan yang anti-inflamasi, olahraga yang terukur, serta menghindari pemicu seperti infeksi atau kelelahan fisik dapat menurunkan frekuensi flare-up atau kambuh.

Banyak pasien yang juga melaporkan bahwa kondisi jauh lebih membaik setelah memperbaiki lifestyle, khususnya pada penyakit seperti Hashimoto, RA, atau lupus ringan. Meski begitu, autoimun tetap bersifat kronis dan dapat kambuh kapan saja, di beberapa kondisi bisa menyerang, tetapi setelahnya bisa mereda bahkan dalam waktu yang lama.

Jadi, autoimun tidak dapat disembuhkan secara total berdasarkan pengetahuan medis sampai saat ini. Namun autoimun bisa dikontrol, bisa stabil, dan bisa memasuki fase remisi sehingga para pengidap autoimun tetap bisa menjalani hidup yang produktif dan normal.

Kategori :