Minum Kopi Tiga Cangkir Sehari? Peneliti Temukan Manfaatnya pada Proses Penuaan

Jumat 28-11-2025,23:00 WIB
Reporter : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Minum kopi selama ini dikenal bisa membantu menjaga fokus dan memperbaiki suasana hati. 

Bahkan, sederet penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa kebiasaan ngopi dapat menurunkan risiko berbagai penyakit kronis, mulai dari diabetes tipe-2 hingga gangguan jantung.

Kini manfaat tersebut kembali diperluas oleh temuan terbaru yang menyebutkan bahwa kopi berpotensi memperlambat penuaan biologis seseorang. 

BACA JUGA:Gejala Diabetes yang Sering Diremehkan, Padahal Bisa Jadi Tanda Awal yang Serius

Informasi ini diungkap dalam laporan New York Post pada Selasa, 26 November 2025, yang merangkum hasil riset internasional soal hubungan konsumsi kopi dan usia sel.

Penuaan biologis sendiri bukan dihitung dari angka usia, melainkan dari kondisi sel serta organ tubuh yang dipengaruhi gaya hidup, faktor genetik, pola makan, hingga paparan lingkungan. 

Namun studi anyar menunjukkan bahwa jumlah kopi yang diminum setiap hari juga ikut berperan dalam memperlambat proses tersebut.

Riset yang dipublikasikan dalam British Medical Journal (BMJ) Mental Health menyebutkan bahwa orang dengan gangguan mental berat seperti skizofrenia, bipolar, dan depresi mayor, menunjukkan tanda penuaan yang lebih lambat ketika rutin mengonsumsi 3 sampai 4 cangkir kopi per hari.

Peneliti menguji sekitar 400 orang dewasa di Norwegia, lalu membagi peserta berdasarkan jenis gangguan mental dan jumlah kopi yang mereka minum. 

BACA JUGA:Khasiat Daun Pandan untuk Kesehatan dan Kecantikan, Harumnya Banyak Manfaat!

Ada yang sama sekali tidak mengonsumsi kopi, ada yang minum 1–2 cangkir, 3–4 cangkir, hingga lebih dari 5 cangkir sehari. 

Dari sampel darah yang dianalisis, terlihat perbedaan mencolok pada panjang telomer (lapisan pelindung di ujung kromosom) yang sering dipakai sebagai penanda penuaan.

Hasilnya, kelompok yang minum 3–4 cangkir kopi memperlihatkan telomer yang lebih panjang. 

Kondisi ini setara dengan usia biologis sekitar lima tahun lebih muda dibandingkan kelompok yang tidak minum kopi. Sementara konsumsi lebih dari lima cangkir tidak memberikan efek berarti terhadap panjang telomer.

Menurut para peneliti, manfaat ini berasal dari tingginya kandungan antioksidan dan senyawa antiinflamasi dalam kopi, yang mampu menekan stres oksidatif—ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh.

Kategori :