JEMBRANA, DISWAYBALI.ID - Peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember kembali menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap penyebaran HIV/AIDS.
Di Kabupaten Jembrana, situasinya cukup mengkhawatirkan. Dalam tiga tahun terakhir, penemuan kasus baru HIV tercatat rata-rata 80 kasus per tahun, menjadikan Jembrana berada di posisi keenam dengan jumlah kasus tertinggi di Provinsi Bali.
Kondisi tersebut tampak dalam rangkaian kegiatan Hari AIDS Sedunia 2025 yang digelar pada Minggu, 30 November 2025.
BACA JUGA:Dua WNA Diamankan dalam Penggerebekan Jaringan Pengedar Ganja Cair dan Kokain
Tahun ini, peringatan tersebut mengangkat tema “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV.”
Sejumlah aksi simpatik digelar di berbagai titik, mulai dari pembagian leaflet edukasi HIV di area car free day dan Simpang Adipura, hingga layanan skrining dan donor darah di Gedung Kesenian Ir. Soekarno.
Seluruh kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat serta mendorong deteksi dini.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, dalam keterangannya pada Senin, 1 Desember 2025, menegaskan bahwa penanganan HIV tidak bisa hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan.
Ia mengajak masyarakat untuk membangun komitmen bersama untuk menjauhi perilaku berisiko, memperluas pemahaman, serta menghapus stigma terhadap Orang Dengan HIV (ODHIV).
BACA JUGA:Jelang Natal, Kejati Bali Gelar Bakti Sosial di Dua Panti Sosial
Sebagai bagian dari acara, dilakukan pula penyematan pita merah kepada perwakilan peserta aksi, yang berasal dari berbagai kelompok muda seperti Jegeg Bagus Jembrana, pelajar sekolah, puskesmas, serta unsur instansi lainnya.
Prosesi ini menjadi simbol tekad bersama untuk memperkuat solidaritas dan memastikan tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHIV.