Lan Ananda Dorong Standarisasi Hipnoterapi Lewat Buku Baru

Lan Ananda Dorong Standarisasi Hipnoterapi Lewat Buku Baru

Gung Lan (kanan) saat memberikan tumpeng kepada salah satu sahabatnya yang hadir.-Rivansky/disway.id---Rivansky/Disway.id

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Praktisi hipnoterapi senior sekaligus Ketua Dewan Pengurus Wilayah Perkumpulan Komunitas Hipnoterapi Indonesia (DPW PKHI) Bali, Grand Master Lan Ananda, mendorong peningkatan standar profesi hipnoterapi di Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Gung Lan sapaan akrabnya, melalui peluncuran buku terbarunya yang berjudul ‘Kursi Terapi Sense Hypno’.

Menurutnya, sertifikasi saja tidak cukup untuk memastikan kompetensi, melainkan juga perlu pengalaman praktik yang memadai.

BACA JUGA:Kopdes Merah Putih, Wujudkan Kemerdekaan Sejati Melalui Pemerataan Ekonomi

"Buku ini ditujukan untuk mengedukasi praktisi, penyintas, dan mereka yang sedang berjuang menghadapi gangguan mental. Hipnoterapi bukan sekadar relaksasi. Ada tahapan mengurai permasalahan klien dan mengobati, yang kompleksitasnya mendekati pekerjaan psikolog atau psikiater, hanya saja dengan pendekatan berbeda, yakni mengakses alam bawah sadar,” ujar Gung Lan usai me-launching e-booknya, Selasa, 29 Juli 2025.

Dirinya menambahkan, buku tersebut disusun dari kisah nyata pasien dan metode yang digunakan, lengkap dengan analisis tanpa menyebut identitas. 

Ia mengungkapkan bahwa dirinya menangani rata-rata lima pasien setiap hari, masing-masing selama dua jam.

Adapun, lanjut Gung Lan, keluhan yang didominasi pasiennya yakni gangguan mental seperti kecemasan, serangan panik, sulit tidur, hingga kasus berat seperti percobaan bunuh diri atau keinginan mencederai orang lain. 

BACA JUGA:Indonesia di Panggung Dunia: Dari Peluang Tarif Menuju Kepercayaan Global

"Di Bali, kasus gangguan mental cukup tinggi. Data rasio ada di catatan Dinas Kesehatan,” ungkapnya.

Gung Lan memulai praktik hipnoterapi sejak 2020, setelah sebelumnya menjadi Grand Master sejak 2011. 

Hal itu beriringan dengan jabatannya sebagai Ketua Umum Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (Ketum Pengprov TI) Bali. Ia menekankan bahwa hipnoterapi bukan hal baru. 

"Hipnotis dan hipnosis itu sebenarnya sama. Hipnotis adalah orangnya. Selama ini sering dianggap negatif karena kurang pemahaman," katanya.

Ia menjelaskan proses terapi yang dilakukan, di mana pasien duduk di kursi hipnosis untuk menceritakan masalahnya. 

Sumber: