Pemprov Bali Tetapkan Tanggap Darurat Usai Banjir yang Melanda Bali

Pemprov Bali Tetapkan Tanggap Darurat Usai Banjir yang Melanda Bali

Di Bali tetapkan tanggap darurat usai banjir yang melanda--Instagram Info Denpasar

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Pemerintah kota Denpasar resmi menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir yang melanda di wilayah Bali.

Bencana alam banjir yang terjadi di Bali menyebabkan korban jiwa serta banyaknya fasilitas yang mengalami kerusakan.

Keputusan mengenai tanggap darurat bencana dikeluarkan sebagai langkah untuk memastikan penanganan bencana bisa terkoordinasi dengan baik, sekaligus kebutuhan warga yang terdampak bisa segera terpenuhi.

BACA JUGA:Deras Hujan Picu Banjir di Bali, 9 Orang Meninggal Pencarian Korban Hilang Terus Dilakukan

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyebutkan dalam interviewnya, bahwa saat ini dia sudah resmi menetapkan status tanggap darurat bencana. 

I Gusti Ngurah Jaya Negara juga mengatakan bahwa posko terpadu sudah didirikan dan setiap posko sudah diisi dengan memiliki pelayanan dari dinas sosial hingga dinas kesehatan, termasuk pendistribusian untuk obat-obatan.

Selain adanya korban jiwa, banyak fasilitas dan ruko yang mengalami rusak parah akibat dari banjir yang melanda. BNPB melaporkan terdapat 127 titik banjir, 20 lokasi yang terkena longsor, dan pohon tumbang di 14 titik, selain itu terdapat dua jembatan yang ambruk, dan 470 kios yang mengalami kerusakan.

Kerusakan yang terjadi tentu saja akan berdampak pada perekonomian warga dan mungkin butuh waktu lama untuk bisa memulihkannya.

Menurut info yang diberikan oleh kepala UPTD Pengendalian Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali, I Wayan Suryawan mengatakan, bahwa di beberapa titik banjir kemarin sudah mulai landai bahkan beberapa akses sudah kembali normal hanya saja kepadatan lalu lintas mungkin akan dirasakan oleh masyarakat.

BACA JUGA:Awas Banjir! Cek Prakiraan Cuaca Bali Hari Kamis 11 September 2025, BMKG Prediksi Turun Hujan

Pemberlakuan status tanggap darurat ini dilakukan selama sepekan dan mengoptimalkan pemerintah daerah untuk mendistribusikan bantuan ke setiap posko, dari mulai logistik hingga layanan kesehatan. Pemerintah juga mengaktifkan dapur umum dan menyalurkan bantuan kepada para pengungsi.

Kepala BNPB, Suharyanto juga menekankan bahwa pemerintah daerah harus memastikan seluruh warga yang terdampak bisa segera mendapatkan bantuan, baik itu makanan, tempat tinggal sementara, maupun layanan kesehatan.

Lalu dari BNPB juga tengah menyiapkan rencana untuk rehabilitasi termasuk perbaikan infrastruktur pasar, jembatan yang rusak, sekaligus mengantisipasi kemungkinan jika hujan deras kembali terjadi.

Selain itu dari BNPB juga menegaskan bahwa pencarian korban SOP-nya itu 6x24 jam tetapi kalau masih belum ditemukan maka tim akan tetap mencarinya sampai ketemu.

Sumber: