Gelombang Tinggi 12–15 September, BMKG Peringatkan Dampak Bibit Siklon 93S

Gelombang Tinggi 12–15 September, BMKG Peringatkan Dampak Bibit Siklon 93S

ilustrasi gelombang tinggi-Freepik-

DENPASAR, BALIDISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan adanya potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

Hal ini dipicu oleh pergerakan bibit Siklon 93S yang saat ini berada di Samudra Hindia, barat Bengkulu, dan diperkirakan memengaruhi kondisi angin serta laut pada 12–15 September 2025.

Dalam keterangan resminya pada Jumat, 12 September, BMKG menyebut angin di wilayah utara Indonesia bertiup dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 4–15 knot, sementara di bagian selatan bergerak ke tenggara dengan kekuatan lebih besar, yakni 7–31 knot.

BACA JUGA:OJK Buka Perlakuan Khusus Terhadap Debitur Korban Banjir di Bali

“Kecepatan angin tertinggi saat ini terpantau di Samudra Hindia barat Bengkulu,” tulis BMKG.

Dampaknya, tinggi gelombang laut diperkirakan mencapai 2,5–4 meter di beberapa titik, antara lain perairan barat Aceh, barat Kepulauan Nias, selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, serta Samudra Hindia selatan Bali.

Gelombang dengan ketinggian 1,25–2,5 meter juga berpotensi terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, barat Bengkulu, barat Lampung, hingga sejumlah jalur perairan antar pulau, seperti Selat Malaka bagian utara, Selat Karimata, Laut Bali, Selat Makassar tengah, Laut Flores, Laut Arafuru, hingga Samudra Pasifik di sekitar Maluku dan Papua.

BMKG menegaskan bahwa kondisi ini dapat membahayakan aktivitas pelayaran.

Nelayan dengan perahu kecil diminta berhati-hati jika angin melebihi 15 knot dan gelombang di atas 1,25 meter.

BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Bali Hari Jumat 12 September 2025: BMKG Prediksi Didominasi Berawan!

Kapal tongkang pun disarankan waspada saat menghadapi angin lebih dari 16 knot dan gelombang 1,5 meter.

Untuk kapal ferry, risiko meningkat ketika angin bertiup di atas 21 knot dan gelombang mencapai 2,5 meter, sementara kapal kargo maupun kapal pesiar perlu mengantisipasi angin 27 knot dengan gelombang setinggi 4 meter.

BMKG menutup peringatannya dengan imbauan agar semua pihak, terutama pelaku pelayaran dan nelayan, terus memantau perkembangan cuaca dan memperhatikan setiap peringatan dini yang dikeluarkan.

Sumber: