Wakil Wali Kota Denpasar Ajak Warga Gotong Royong Pulihkan Lingkungan Pasca Banjir

Wakil Wali Kota Denpasar Ajak Warga Gotong Royong Pulihkan Lingkungan Pasca Banjir.--Pemkot Denpasar
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/bali.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/bali.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 558
Function: view
File: /var/www/html/bali.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, kembali hadir memimpin kegiatan gotong royong bersama warga.
Aksi gotong royong tersebut dipusatkan di Pura Taman Dalem Majapahit, Banjar Dadakan, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, pada Kamis, 18 September 2025.
Sejak pagi hari, ratusan personel gabungan yang terdiri dari aparat pemerintah, TNI, Polri, perangkat desa, relawan, serta warga setempat bekerja bersama membersihkan lumpur dan mengangkat tumpukan sampah.
BACA JUGA:Rekomendasi Drama Korea Action dengan Rating Tinggi, Cocok untuk Menemani Marathon Tontonan
Upaya gotong royong ini membuahkan hasil nyata, di mana sampah yang menumpuk di aliran sungai berhasil diangkut, sementara pohon tumbang yang menghambat arus air sudah ditangani dengan dipotong.
"Terus berlanjut kegiatan gotong royong bersama yang didukung TNI, Polri, hingga masyarakat untuk mempercepat pemulihan kawasan pasca musibah banjir beberapa waktu lalu," ujar Arya Wibawa dikutip Pemkot Denpasar.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa penangan pasca benjaca ini tidak hanya dilakukan sendiri-sendiri, namun juga memerlukan kerja kolektif.
BACA JUGA:Pemkab Buleleng Gelar Sidang TPM di Undikasha, Bahas Tata Kelola LPD
Kegiatan ini dilakukan meski status bencana telah berubah dari Tanggap Darurat menjadi Transisi Darurat ke Pemulihan selama tiga bulan, dampak banjir masih dirasakan masyarakat.
"Bencana ini bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga kemanusiaan, sosial, kesehatan, dan infrastruktur. Karena itu, pemulihan harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan," terangnya.
Sumber: