Bali Ocean Days 2026 Soroti Solusi Regeneratif untuk Laut Dunia

Bali Ocean Days 2026 Soroti Solusi Regeneratif untuk Laut Dunia

Pengurus SBS Foundation sekaligus Panitia Bali Ocean Days 2026, mengabadikan momen bersama usai konferensi pers, di Dwa Chandra Villa, Pejeng, Ubud, Selasa (11/11/2025).-Rivansky Pangau-

GIANYAR, DISWAYBALI.ID — Bali Ocean Days (BOD) bakal kembali hadir untuk edisi ketiganya, pada 30–31 Januari 2026 di InterContinental Bali Resort, Jimbaran

Dengan mengangkat tema “Navigating Solutions for a Regenerative Ocean Future”, forum internasional ini menegaskan perannya sebagai wadah aksi nyata Indonesia dalam menjaga kesehatan laut, ketahanan iklim, dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Konferensi pers peluncuran yang digelar di Dwa Chandra Villa, Pejeng, Ubud, Selasa, 11 November 2025. Menandai dimulainya rangkaian persiapan menuju acara utama yang akan mempertemukan pejabat pemerintah, ilmuwan, inovator, lembaga keuangan, dan komunitas akar rumput.

BACA JUGA:Tata Ruang Pulau Bali Kembali Dibahas, DPRD Bali Serukan Peninjauan Ulang Proses Sidak Bangunan

Ketua Dewan Pengurus Sky Blue Sea (SBS) Foundation, Yoke Darmawan, menegaskan bahwa Bali Ocean Days kini telah berkembang jauh dari sekadar ajang konferensi.

“Bali Ocean Days kini bukan sekadar konferensi, tetapi forum tahunan yang menegaskan komitmen terhadap aksi nyata bagi laut dan melaporkan kemajuan yang telah dicapai sejak edisi sebelumnya,” ujarnya.

Senada disampaikan Ketua Dewan Pembina SBS Foundation, Paul Tanjung Tan. Ia menekankan bahwa gerakan ini dirancang untuk memastikan keberlanjutan aksi.

BACA JUGA:Kapal KMP Cemerlang 55 Kandas di Gilimanuk, Tim SAR Berhasil Evakuasi Semua Penumpang

“Bali Ocean Days bukan sekadar konferensi, ini adalah gerakan akuntabilitas dan inovasi agar solusi untuk laut benar-benar terwujud. Bukan sekadar janji,” tegasnya.

Tahun 2026, Bali Ocean Days memusatkan perhatian pada enam area strategis. Antara lain, Kebijakan Konservasi Laut yang menyoroti kepemimpinan negara-negara kepulauan seperti Indonesia, Fiji, dan Seychelles dalam pengelolaan kawasan konservasi laut (MPAs).

Kemudian, Perlindungan Keanekaragaman Hayati Laut, yang menyoroti langkah-langkah konkret dari rehabilitasi terumbu karang hingga pengurangan polusi plastik.

BACA JUGA:Pemerintah Buleleng Dorong Penguatan Literasi Keamanan Informasi di Lingkungan OPD

Selanjutnya, Teknologi & Inovasi Laut, untuk memperkenalkan terobosan dalam pemantauan berbasis data, robotik laut, dan energi terbarukan. 

Keempat, Keuangan & Tata Kelola, khusus membahas instrumen pembiayaan berbasis dampak (impact finance) untuk mempercepat investasi ekonomi biru.

Sumber: