Sempat Mengalami Kelangkaan, Pertamina Percepat Penyaluran BBM ke Bali

Sempat Mengalami Kelangkaan, Pertamina Percepat Penyaluran BBM ke Bali

Upaya menstabilkan kembali pasokan BBM di Bali, Pertamina menambah suplai tambahan yang dilakukan secara bertahap--

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Kelangkaan BBM yang saat itu mencuat setelah beberapa SPBU melaporkan kekosongan stok Pertalite dan Pertamax yang dipicu hambatan distribusi jalur laut akibat dari kondisi cuaca yang buruk sehingga menghambat kedatangan kapal tanker yang membawa stok pasokan BBM. 

Situasi ini membuat masyarakat melakukan pencarian BBM ke berbagai titik SPBU, bahkan lintas kabupaten, dan menyebabkan antrean panjang yang menegaskan urgensi pemulihan ketersediaan bahan bakar di Bali.

Sebagai upaya menstabilkan kembali pasokan BBM di Bali, Pertamina bergerak cepat dengan menambah suplai tambahan yang dilakukan secara bertahap dan memprioritaskan wilayah yang paling terdampak, serta memastikan distribusi berjalan 24 jam agar kebutuhan BBM masyarakat selama periode padat aktivitas dapa terpenuhi.

BACA JUGA:Wakil Ketua Komisi II DPRD Jembrana Desak Usut Tuntas Dalang Penolakan Warga ke PT Klin

Sejumlah warga Bali dilaporkan berburu bahan bakar minyak (BBM) non-subisidi, seperti Pertamax dan Pertalite karena pasokan yang dinilai langka, khususnya menjelang Hari Raya Galungan.

Antrean kendaraan di berbagai SPBU, terutama di Kawasan Denpasar dan Kabupaten Badung yang semakin mengular saat masyarakat khawatir dengan stok BBM yang tidak mencukupi.

Dilansir dari Detik Bali, antrean panjang yang terjadi di SPBU Jalan Cok Agung Tresna, Renon, dan Hayam Wuruk, Denpasar setelah pengumuman bahwa stok Pertamax dan Pertamax Turbo kosong di beberapa SPBU.

Di sisi lain, warga dari luar daerah seperti Jimbaran dan Kuta Selatan ikut menyerbu titik pengisian BBM, bahkan ada yang menempuh jarak jauh demi mengisi tangki kendaraan.

Pihak Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tmur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menegaskan bahwa penyebab utama dari terjadinya kelangkaan BBM adalah gangguan distribusi akibat dari cuaca buruk di laut yang membuat lambantnya perjalanan kapal tanker ke terminal di Bali.

BACA JUGA:Pabrik Singkong Banyak Tutup, Asperti Minta Gubernur Lampung Evaluasi Implementasi Harga Dasar Singkong

Manajer komunikasi, Relasi, dan TJSL Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyebut bahwa Pertamina telah mempercepat upaya suplai melalui kapal cadangan serta melakukan alih jalur pengiriman untuk menjaga ketersediaan BBM di pulau ini.

Pada Selasa, 18 November 2025 kapal tanker akhirnya berhasil merapat di Terminal BBM Sanggaran, Denpasar yang membawa 2.000 kiloliter Pertamax dan 3.000 kiloliter Pertalite. Rencana berikutnya adalah pengiriman tambahan Pertamax sebanyak 3.500 kiloliter pada 20 November 2025 sehingga total suplai akan mencapai 5.000 kiloliter.

Maka dengan pasokan itu, Pertamina berharap stok SPBU dapat kembali normal dan antrean perlahan terurai. Tidak hanya itu, untuk mengantisipasi risiko kelangkaan yang berlanjut Pertamina juga mengalihkan sebagian pasokan BBM ke Terminal BBM Manggis di Karangasem.

Strategi ini diambil karena alur distribusi utama yang terpengaruh oleh cuaca dan alih suplai diharapkan dapat menjaga ketersediaan BBM terutama di wilayah Badung yang sangat terdampak.

Sumber: