Tegas! Koalisi Ojol Nasional Tak Ikut Demo 20 Mei

Ratusan ribu ojol sedang melakukan unjuk rasa-disway-
DENPASAR, DISWAYBALI.ID -- Koalisi Ojol Nasional (KON) menyatakan sikap tidak akan mengikuti aksi demonstrasi ojek online (ojol) pada Selasa ini, 20 Mei 2025, yang digelar serentak di seluruh Indonesia.
KON yang terdiri 295 anggota dari berbagai daerah itu menegaskan, perjuangan mereka bukan melalui aksi turun ke jalan. Melainkan dengan cara berdialog.
BACA JUGA:Daftar Harga BBM di Bali, NTB, dan NTT Hari ini Selasa 20 Mei 2025: Pertalite Cuma Rp10.000/Liter
BACA JUGA:Simak Prakiraan Cuaca di Bali Hari Ini 20 Mei 2025 dari BMKG, Siap-siap Bakal Hujan!
Ketua Presidium KON, Andi Kristianto menilai bahwa unjuk rasa yang digelar pada hari ini diduga ada upaya politisasi isu driver ojol dengan pihak tertentu.
"Maka itu kami putuskan tidak akan ikut demo 20 Mei karena kami tidak ingin suara driver disalahgunakan oleh pihak yang mau menyelundupkan agenda di luar kepentingan ojol," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa.
"Perjuangan kami murni untuk kesejahteraan ojol dan harus tetap fokus pada solusi konkret, bukan panggung politik," sambung Andi.
BACA JUGA:Jadwal Sholat di Bali dan Sekitarnya Hari Ini 20 Mei 2025, Jangan sampai Ketinggalan!
BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling di Bali Hari Ini 20 Mei 2025, Jangan sampai Terlewat!
Andi menuturkan bahwa aksi yang disebut-sebut akan diikuti oleh ratusan ribu pengemudi itu tidak akan sesuai jumlahnya. Pasalnya, mayoritas mitra ojol di Indonesia lebih memilih 'narik' untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Yang bilang ada 500 ribu ojol demo itu bohong. Mayoritas ratusan ribu ojol di seluruh Indonesia masih akan on bid. Mereka lebih kasih makan anak istrinya daripada ikutan demo yang isinya tunggangan politik," tegasnya.
Andi menilai, yang berhak menyuarakan persoalan pengemudi adalah komunitas ojol itu sendiri. Bukan kelomlok luar yang tidak memahamu realita kerja di lapangan.
BACA JUGA:Sinopsis dan Jadwal Tayang Drama China The Prisoner of Beauty di WeTV, Cek di Sini!
BACA JUGA:Apa Itu Joged Bumbung? Tarian Tradisional Bali yang Dinilai Alami Pergeseran Makna
"Kalau mau bahas nasih driver, bicara langsung dengan kami. Jangan membuat keputusan tanpa suara dari kami. Kelompok yang bukan dari komunitas ojol tidak mewakili kami," ucapnya.
Tak berhenti di situ, Andi mengungkapkan, cara terbaik untuk menyuarakan kesejahteraan pengemudi adalah melalui dialog terbuka hingga advokasi kebijakan.
"Kami lebih memilih jalur dialog dan advokasi kebijakan. Itu sikap kami. Aksi yang tidak jelas arah dan tujuannha justru salah-salah bisa merugikan nasib driver sendiri," tukasnya.
Terakhir, Andi pun menginisiasi terhadap semua pihak untuk membuka ruang bersama dengan pengemudi ojol sebagai aktor dalam ekosistem ttansportasi digital.
Sumber: