Bali Cetak Sejarah, Art & Bali 2025 Hadirkan Pameran Seni Global Perdana

Sabtu 13-09-2025,13:53 WIB
Reporter : Rivansky Pangau
Editor : Syifa Lulu

TABANAN, DISWAYBALI.ID - Pameran seni internasional Art & Bali resmi dibuka di Nuanu Creative City, Tabanan pada Jumat, 13 September 2025. 

Perhelatan perdana ini menghadirkan 18 galeri, lebih dari 150 seniman, dan lebih dari 50 program selama tiga hari.

CEO Nuanu Creative City, Lev Kroll, menyebut pameran ini merefleksikan jiwa dari Nuanu.

“Nuanu dibangun sebagai ruang di mana kreativitas menyatu dengan kehidupan sehari-hari. Filosofi serta semangat Bali dapat menyapa dunia melalui seni dan budaya,” ujarnya.

BACA JUGA:Tinjau Korban Banjir Bali, Wapres Gibran Pastikan Pemerintah Dampingi Korban

Dengan mengusung tema Bridging Dichotomies, Art & Bali 2025 merangkai pertemuan antara tradisi dan modernitas, alam dan teknologi, serta kreativitas manusia dan kecerdasan buatan.

Director of Art & Bali, Kelsang Dolma, menekankan bahwa pameran ini bukan hanya tentang perayaan seni, melainkan juga membangun dialog global.

“Art & Bali adalah upaya menanamkan percakapan global di tanah Bali. 

Ini tentang memberi penghormatan pada tradisi sekaligus membuka pintu bagi suara-suara baru,” katanya.

Art & Bali 2025 menampilkan partisipasi galeri dari Indonesia, Jepang, Korea, Singapura, hingga Spanyol. Di antaranya Santrian Art Gallery, Asia Pacific Print Club, Feb Gallery Tokyo, Art Agenda, Bagia Art Space, CONNECT ART, Kotak: Art Collective, dan Morabito Art Villa.

BACA JUGA:Pemerintah Gelontorkan Rp200 Triliun, BRI Janji Akan Salurkan ke UMKM

Selain itu, kurator Mona Liem menghadirkan Terra Nexus, pameran media baru yang melibatkan lebih dari 30 seniman lintas medium, mulai dari instalasi imersif hingga kolaborasi digital dengan pemahat tradisional.

“Pameran ini merupakan perwujudan ekspresi holistik, di mana teknologi dan sains menari bersama seni untuk melahirkan inovasi yang berakar pada budaya lokal,” jelas Mona.

Salah satu sorotan utama adalah Trokomod, karya monumental setinggi 7,5 meter dari Heri Dono yang pernah dipamerkan di Venice Biennale 2015. 

Karya ini memadukan sosok Trojan Horse dan komodo, simbol suara Indonesia di panggung global.

Kategori :