Prabowo Bagikan Smart TV ke Sekolah Upaya Pemerataan Akses Belajar

Sabtu 13-09-2025,20:19 WIB
Reporter : Nindya Previaputri
Editor : Nindya Previaputri

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Pada 12 September 2025 kemarin, Presiden Prabowo mengungkapkan akan melanjutkan komitmennya terhadap pemerataan akses pendidikan.

Maka dari itu Prabowo Subianto membagikan Smart TV ke sekolah-sekolah di berbagai daerah untuk menunjang pendidikan, khususnya untuk wilayah yang masih susah untuk mengakses internet.

Prabowo juga menyebutkan ingin adanya Smart TV di sekolah agar memudahkan untuk pengajaran bagi guru-guru.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Bentuk Investigasi Independen untuk Usut Demo Akhir Agustus

Prabowo menegaskan ingin adanya digitalisasi dalam pembelajaran, maka dari itu Prabowo Subianto memulai program ini. Dia berencana untuk membagikan ke 330 ribu sekolah sampai akhir 2025. Presiden Prabowo berharap program ini akan rampung pada pertengahan 2026 mendatang.

Selain itu Prabowo juga mengatakan dengan adanya Smart TV yang diberikan bisa memberikan pelajaran yang terbaik dan bisa memberikan memberikan manfaat untuk sekolah-sekolah terutama yang berada di daerah terpencil, yang tertinggal ataupun yang terluar.

Prabowo juga menyiapkan program berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik, dia juga menegaskan akan komitmen bahwa pengembangan sekolah rakyat bukan hanya sekedar wacana.

Tetapi Prabowo juga mengatakan jika saat ini baru bisa satu sekolah satu Smart TV jadi beliau berharap akan ada 330 ribu sekolah yang mendapatkan Smart TV di tahun ini.

Dengan adanya Smart TV ini pun Prabowo juga menuturkan bahwa nantinya akan ada guru-guru terbaik di bidangnya, dan setiap pelajaran akan disiarkan melalui studio jarak jauh. Sehingga guru-guru yang terpilih bisa membantu sekolah secara merata.

BACA JUGA:Prabowo Subianto Kunjungi Lokasi Banjir Bali Sekaligus Tinjau Kondisi Pascabencana

Sayangnya kebijakan ini juga memunculkan pro dan kontra dari masyarakat. Banyak dari mereka yang menganggap kalau ini bisa menjadi langkah yang tepat, tetapi tidak sedikit yang menganggap bahwa kebijakan ini tidak bisa menjadi solusi mendasar dari pendidikan di Indonesia.

Banyak yang menganggap pembagian TV di sekolah-sekolah bukan solusi utama untuk membenahi kualitas masyarakat. Banyak yang mengatakan pemerintah seharusnya bisa mengubah sistem pendidikan yang sebelumnya berantakan, memperbaiki kurikulum, hingga infrastruktur sekolah. Karena masih banyaknya gedung sekolah yang dianggap tidak layak untuk dijadikan sekolah.

Seperti yang diucapkan oleh pengguna media sosial di X, "MBG,Smart TV, Sekolah Rakyat. Kok programnya kulit semua ya? Gak ada yang menyentuh inti pendidikan itu sendiri, perbaikan kurikulum, memperbaiki "damage" dari yang sebelumnya, kualitas guru, kesejahteraan guru."

Dan tidak sedikit masyarakat yang mengaitkan dengan kebijakan yang dulu mengenai perihal pembagian Chromebook.

Kategori :