3. Hapus aplikasi sementara, kalau terasa sulit mengontrol diri, coba hapus aplikasi media sosial selama periode detoks.
4. Isi waktu dengan kegiatan lain, ganti kebiasaan scroll dengan membaca buku, menulis jurnal, olaharaga ringan, atau berinteraksi langsung dengan orang terdekat.
5. Jangan lupa evaluasi, setelah periode detoks selesai, coba rasakan perubahan yang muncul. Apakah tidur menjadi lebih berkualitas? Apakah suasana jadi lebih stabil? Dari sini kamu bisa menyesuaikan pola penggunaan media sosial untuk ke depannya.
BACA JUGA:Musim Hujan Melanda? Ini 7 Comfort Food yang Cocok Temani Harimu Agar Tetap Hangat
Penting untuk diingat, detoks media sosial bukan berarti kamu menjadi anti-media sosial. Platform digital punya banyak manfaat, mulai dari membangun jaringan dengan orang lain, belajar hal baru, sampai menemukan hiburan. Hanya saja, jika tidak dikontrol, penggunaan berlebihan juga bisa berdampak buruk.
Dengan detoks juga bisa mengganti pola pikir kita terhadap media sosial, bahwa media sosial hadir sebagai alat bantu bukan sebagi pusat hidup.