DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Film Shutter Indonesia yang akan tayang di tahun 2025 ini merupakan hasil adaptasi dari film horor di Thailand dengan cerita yang menarik. Produksi ini dinaungi oleh Falcon Pictures bersama dengan rumah produksi di Thailand, GDH.
Film Shutter ini merupakan sebuah kolaborasi produksi antara Indonesia dengan Thailand yang menegaskan bahwa film horor Indonesia kini semakin matang secara teknis maupun dari naratif.
Film Shutter ini akan hadir di bioskop mulai pada tanggal 30 Oktober 2025 dan akan membawakan cerita yang sangat menarik, bagaimana akan disorot rasa bersalah manusia yang diabadikan dalam setiap potret foto yang diambil.
BACA JUGA:Petunjuk Akses Menuju ke Stadion Utama Glora Bung Karno untuk Konser BLACKPINK Jakarta 2025
Falcon Pictures mengumumkan bahwa mereka akan mengadaptasi film horor asal Thailand yang bertajuk Shutter dan hal ini menjadi langkah yang strategis untuk menunjukkan segementasi untuk perfilman Indonesia yang sudah semakin beragam.
Kerja sama dengan GDH ini juga sebagai bentuk bahwa adaptasi ini bukan hanya sekedar perubahan lokal semata, tetapi penggarapan dengan skala yang cukup memadai dan nama-nama besar, seperti Vino. G. Bastian dan Anya Geraldine sudah dipastikan akan hadir sebagai pemeran utama dalam film Shutter.
Alur cerita ini juga masih mirip dengan premis dari versi Thailand-nya, yaitu menceritakan tentang seorang fotografer yang menggunakan kamera analog saat sedang mengabadikan momen, hingga akhirnya sang fotografer menyadari suatu hal, yaitu setiap dia memotret sealu terlihat penampakan di dalam foto-fotonya, hingga akhirnya sang fotografer akan menyelidiki apa yang terjadi.
Adaptasi yang dilakukan oleh Indonesia diharapkan membawa pembaruan yang masih relevan dengan budaya lokal, dari mulai karakter, latar cerita, ataupun atmosfer dari film cerita tersebut agar para penonton Indonesia dapat lebih nyaman saat sedang menonton.
Untuk para penggiat film terutama untuk film horor dan merasa terbuka dengan hasil adaptasi maka akan menemukan pengalaman baru di film Shutter. Pengemasan film horor yang dibuat dengan cara yang berbeda dan diharapkan masih relevan dengan pasar Indonesia.
BACA JUGA:Ratu Halloween Kembali Hadir, Heidi Klum Siap Tampil Jelek di Halloween 2025
Ada alasan tersendiri kenapa film Shutter ini menarik untuk diadaptasi karena dengan hadirnya film adaptasi ini tentu saja akan mendatangkan pasar baru untuk perfilman Indonesia.
Selain itu ini menjadi produksi hasil lintas negara yang memberikan sinyal bahwa industri perfilman Indonesia sangat terbuka untuk melakukan kolaborasi tingkat internasional.
Banyak makna yang dapat diambil dari film Shutter ini, tetapi yang pasti film Shutter juga akan merepresentasikan ketidakpastian dan trauma yang tertagkap oleh lensa kamera.
Jadi film ini tidak hanya akan berfokus pada horor atau jump scarenya saja, tetapi juga berpotensi menampilkan pengembangan karakter, ketegangan psikologis, dan sinematik yang lebih mendalam.