Pameran Rempah Buleleng Angkat Peran Lontar Kuno dalam Lestarikan Budaya Bali

Selasa 11-11-2025,20:57 WIB
Reporter : Syifa Lulu
Editor : Syifa Lulu

BULELENG, DISWAYBALI.ID - Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng melalui UPTD Gedong Kirtya menggelar Pameran Rempah bertajuk "Rempah Ring Urip lan Budaya Bali" di Museum Soenda Ketjil, kawasan eks Pelabuhan Buleleng, pada Senin, 10 November 2025. 

Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, yakni 10–16 November 2025, dan menyoroti ragam kekayaan rempah daerah yang terekam dalam naskah lontar kuno koleksi Gedong Kirtya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika, menyebut penyelenggaraan pameran ini bertujuan mengangkat kembali pengetahuan lokal mengenai rempah Nusantara.

BACA JUGA:Pemerintah Buleleng Dorong Penguatan Literasi Keamanan Informasi di Lingkungan OPD

Rempah yang telah lama berperan penting dalam kehidupan masyarakat Bali tidak hanya digunakan sebagai bahan masak, tetapi juga memiliki keterkaitan kuat dengan tradisi dan budaya.

“Dengan pameran ini, kita ingin menunjukkan bahwa rempah tidak hanya untuk pengobatan, tetapi juga memiliki banyak fungsi dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam makanan dan upacara adat,” ujarnya.

Pameran ini menjadi bagian dari agenda rutin UPTD Gedong Kirtya yang setiap tahunnya menghadirkan tema berbeda.

Setelah sebelumnya mengusung pameran prasi, alat musik tradisional, serta seni pahat, tahun ini tema rempah dipilih untuk menonjolkan nilai historis dan budaya yang tercatat dalam lontar-lontar warisan leluhur.

BACA JUGA:Operasi Gabungan Narkoba di Bali, BNN Fokuskan pada Kos-kos dan Hiburan Malam

Ketua Panitia, Dewa Ayu Putu Susilawati, menjelaskan bahwa pameran menata koleksi rempah dalam lima kategori utama, yaitu pengobatan, kuliner, upacara adat, seni, dan kewisesan. 

Pengunjung dapat melihat berbagai jenis rempah, mulai dari rimpang, biji-bijian, buah, daun, hingga batang tanaman yang diperoleh dari berbagai wilayah di Buleleng.

“Meski jumlah rempah yang ditampilkan tidak semuanya lengkap, kami berharap pengunjung dapat memahami manfaat dan kegunaan masing-masing jenis rempah. Semua yang kami tampilkan bersumber dari kekayaan lokal,” jelasnya.

Pameran ini juga diarahkan sebagai media edukasi bagi pelajar. Sekolah-sekolah dari tingkat TK hingga SMA/SMK diundang untuk mengikuti kunjungan dalam dua sesi: pukul 09.00–13.00 WITA dan pukul 17.00–22.00 WITA.

BACA JUGA:Cek Harga Emas di Pegadaian Hari ini 11 November 2025, Naik atau Turun?

“Kami berharap masyarakat, terutama generasi muda, dapat mengenal kekayaan rempah lokal sekaligus memahami peran pentingnya dalam kehidupan dan budaya Bali,” tambah Dewa Ayu Susilawati.

Tags :
Kategori :

Terkait