Keindahan yang Terlindungi, Rafflesia Hasseltii yang Langka Tumbuh di Hutan Muratara

Kamis 20-11-2025,20:52 WIB
Reporter : Nindya Previaputri
Editor : Nindya Previaputri

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Dalam suasana lembap dan berkabut di kedalaman hutan Sumatra, para petugas konservasi dikejutkan oleh kemunculan Rafflesia hasseltii merupakan sebuah bunga langka yang selama ini sangat sulit untuk ditemukan dan hanya mekar dalam kondisi tertentu.

Dengan mekarnya Rafflesia hasseltii di alam liar menjadi pembuktian bahwa kawasan konservasi di hutan Sumatra masih mampu mendukung kehiupan spesies yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Fenomena mekar bunga langka Rafflesia hasseltii ini juga mempertegas betapa berharganya upaya pelestarian ekosistem hutan hujan tropis Sumatra bagi masa depan untuk keanekaragaman hayati sekaligus menjadi peringatan bahwa pelestarian hutan yang sangat penting untuk menjaga keberadaan spesies yang hanya bisa hidup dalam kondisi ekologis yang sangat spesifik.

BACA JUGA:Sempat Mengalami Kelangkaan, Pertamina Percepat Penyaluran BBM ke Bali

Sebuah kejutan yang luar biasa menghiasi hutan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatra Selatan, ketika Rafflesia hasseltii salah satu bunga paling eksotis dan langka di dunia, bunga langka ini mekar di tengah lebatnya vegetasi hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). 

Penemuan ini terjadi jauh dari pemukiman penduduk, sekitar 10 kilometer dari desa terdekat dan ditemukan oleh seorang warga yang sedang berkeliling. Dilansir dari Detik, menurut pernyataan Kepala SPTN 5 BBTNKS, Faried menyatakan ukuran bunga yang mekar mencapai hingga 12 cm dengan diameter 52 cm, dan lebar kelopak 16 cm, dengan struktur jarum di bagian tengah sepanjang 15 cm.

Penemuan Rafflesia Hasseltii berada di daerah Tanjung Agung, Kecamatan Karang Jaya menjadi catatan penting karena ini adalah kali pertama bunga jenis ini dilaporkan mekar di lokasi tersebut.

Keunikan Rafflesia hasseltii tidak hanya terletak pada penampilan visualnya yang sangat mencolok, yaitu dengan warna merah darah dan bercak putih, tetapi yang menjadi keunikan lainnya pada ekologi dan perilaku hidupnya.

Bunga ini bersifat parasitik, bergantung sepenuhnya pada tumbuhan inang tertentu dari genus Tetrastigma yang membuat kelangsungan hidupnya sangat rentan terhadap gangguan habitat.

BACA JUGA:Sidak Satgas Pangan Bali, Harga Beras Tidak Melebihi HET Saat Perayaan Hari Raya Galungan

Fakta ini menjadikan setiap penemuan mekarnya Rafflesia hasseltii sebagai momen yang sangat langka dan berharga bagi konservasi. Lebih jauh, penemuan ini menyoroti peran krusial dari masyarakat setempat dalam pelestarian keanekaragaman hayati.

Faried juga menegaskan bahwa keterlibatan warga dalam patroli dan pemantauan keanekaragaman hayati bisa menjadi strategi efektif yang digunakan untuk melindungi spesies endemik tidak ternilai seperti Rafflesia hasseltii.

Namun keberadaan Rafflesia hasseltii yang mekar di alam liar juga membawa tantangan yang serius. Sebagai tanaman yang dilindungi, bunga ini sangat rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia.

Dalam beberapa kasus lain, lembaga konservasi sempat melarang warga untuk memamerkan bunga Rafflesia mekar demi menghindari eksploitasi dan kerusakan habitat. Penemuan Rafflesia ini bisa menjadi peluang edukasi dan ekowisata yang dikelola dengan hati-hati, sehingga keindahan alam tidak hanya dinikmati, tetapi juga dilindungi.

Kategori :