BACA JUGA:Tanpa Kembang Api, Denpasar Sambut Tahun Baru 2026 dengan Gelar Budaya
Satgas serupa juga akan dibentuk di tingkat kecamatan guna memastikan koordinasi berjalan lancar.
Tak hanya menyasar masyarakat, Pemkab Badung juga menaruh perhatian pada sampah yang dihasilkan sektor swasta, terutama industri pariwisata.
Adi Arnawa meminta agar pelaku usaha pariwisata yang belum memiliki sistem pengolahan mandiri diarahkan menyalurkan sampahnya ke TPS3R terdekat.
Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) diminta segera memetakan kesiapan TPS3R, mulai dari kapasitas pengolahan, ketersediaan sumber daya manusia, hingga kebutuhan biaya operasional.
Langkah ini diharapkan mampu menekan volume sampah yang selama ini bermuara ke TPA Suwung.
BACA JUGA:Jembatan di Jalan Raya Ubud Jebol, BPBD Gianyar Ungkap Tanda Longsor Sudah Terjadi Sebulan Lalu
Adi juga menyampaikan harapannya agar Badung ke depan tidak lagi bergantung pada TPA Suwung dan mampu mengelola sampah secara mandiri di tingkat lokal.
Bahkan, ia menargetkan Badung dapat mencapai kondisi nol pengiriman sampah ke TPA.
Sebelumnya, saat menyerahkan bantuan sosial menjelang hari raya keagamaan umat Kristiani di kawasan Canggu, Adi kembali menekankan pentingnya kolaborasi dengan pihak swasta.
Ia mengapresiasi peran perusahaan pengangkut sampah yang selama ini membantu pemerintah daerah, namun menilai perlu ada pola baru agar sampah tidak langsung dibuang ke TPA.
Sebagai solusi, Pemkab Badung berencana memberikan insentif kepada TPS3R yang siap menerima dan mengolah sampah dari pihak swasta.
BACA JUGA:Cek Daftar Ruas Tol yang Dapat Diskon Tarif Saat Nataru 2025/2026
Insentif tersebut dapat berupa dukungan tambahan, baik dari sisi sumber daya manusia, operasional, maupun bentuk penghargaan lainnya, guna mendorong optimalisasi pengelolaan sampah di tingkat desa dan kelurahan.