Pesan Peduli Lingkungan, Pohon Natal Daur Ulang Berdiri di Katedral Denpasar

Pesan Peduli Lingkungan, Pohon Natal Daur Ulang Berdiri di Katedral Denpasar

Pohon Natal daur ulang di Katedral Denpasar-nusabali-instagram

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Nuansa Natal mulai terasa kuat di kawasan Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar, Bali. 

Menjelang perayaan hari raya tersebut, perhatian umat dan masyarakat tertuju pada sebuah pohon Natal raksasa yang berdiri di halaman depan gereja. 

Pohon setinggi sekitar delapan meter itu tampak kontras namun serasi dengan bangunan gereja yang didominasi bata merah ekspos.

BACA JUGA:Sambut Nataru, Gereja Katedral Denpasar Gelar Delapan Sesi Misa Natal

Yang menarik, ornamen Natal tersebut tidak dibuat dari material baru, melainkan dari sekitar 3.500 botol plastik bekas. 

Inisiatif ini menjadi momen kembalinya pohon Natal berukuran besar di Katedral Denpasar setelah terakhir kali dibuat pada 2015, atau sekitar sepuluh tahun lalu.

Ketua Panitia Natal Katedral Denpasar 2025, Norman Soludale, menyampaikan bahwa pemilihan botol plastik sebagai bahan utama dekorasi dilandasi semangat kepedulian terhadap lingkungan. 

Menurutnya, konsep ini merupakan kelanjutan dari refleksi gereja melalui tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) Paskah sebelumnya yang menekankan upaya menjaga kelestarian alam.

Dalam keterangannya di area gereja pada Minggu (21/12/2025), Norman juga menyinggung bahwa gagasan tersebut sejalan dengan nilai-nilai yang tertuang dalam dokumen Laudato Si’, ensiklik Paus Fransiskus yang mengajak umat untuk lebih bertanggung jawab terhadap bumi sebagai rumah bersama. 

BACA JUGA:Sambut Natal dan Tahun Baru, Industri Perhotelan Bali Perkuat Program Mitigasi Cuaca

Selain itu, langkah ini dinilai mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang tengah mendorong pengelolaan sampah berkelanjutan, termasuk rencana penutupan TPA Suwung.

Pengerjaan pohon Natal ramah lingkungan ini melibatkan sekitar 10 orang panitia dan dilakukan sejak Oktober lalu. 

Botol plastik berukuran 750 mililiter dikumpulkan dari umat serta lingkungan sekitar Katedral Denpasar. 

Sebelum dirangkai, seluruh botol dibersihkan dan dilepas label mereknya agar tampil seragam saat dipasang pada kerangka pohon.

Sumber: