GILIMANUK, DISWAYBALI.ID - Kondisi infrastruktur jalan di kawasan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, memprihatinkan.
Sejumlah titik jalan utama yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan jalur nasional terlihat rusak dan berlubang.
Sayangnya, alih-alih dilakukan perbaikan menyeluruh, pemerintah hanya bisa melakukan penambalan jalan karena terkena dampak efisiensi anggaran.
BACA JUGA:Proses Pencarian Jasad WNA Jepang yang Hilang saat Mancing di Nusa Penida Dilanjutkan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Provinsi Bali, Satker PJN Wilayah I Provinsi Bali, BPJN Jawa Timur-Bali I Made Mardita mengatakan, pada tahun anggaran induk 2025 ini, untuk peningkatan jalan Nasional Denpasar - Gilimanuk wilayah Jembrana tidak mendapat paket pekerjaan akibat dari efisiensi anggaran pemerintah pusat.
”Tahun ini kami tidak dapat paket,” ujarnya, dikutip Minggu 25 Mei 2025.
Dikeluhkan Pengendara dan Warga
Pengendara yang melintasi jalan tersebut mengeluhkan kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki secara maksimal.
Selain memperlambat arus lalu lintas, lubang-lubang di jalan juga membahayakan keselamatan, terutama saat malam hari dan musim hujan.
“Kalau malam, lubangnya tidak kelihatan. Sudah beberapa kali ada motor jatuh,” ungkap Wayan Sudiarta, sopir truk asal Denpasar yang rutin melintasi jalur tersebut.
Selain jalan, sejumlah jembatan juga mendapat pemeliharaan rutin. Ada sebanyak 7 jembatan yang rencananya akan diperbaiki, tetapi hanya perbaikkan kecil yang mengalami kerusakan.
”Jembatan hanya perbaikan minor minor saja. Pemeliharaan rutin,” ujar I Made Mardita.
Harapan Warga
Warga berharap pemerintah tidak menunda terlalu lama perbaikan permanen jalan tersebut. Mereka menilai tambalan hanya bersifat sementara dan justru sering kembali rusak dalam waktu singkat.