Dari Tangan Siswa, Mengalir Harapan untuk Air Bali
 
                                    Para siswa SMA Negeri 1 Penebel, Tabanan, saat memberikan penjelasan terkait cara kerja Tower Ganda, Kamis, 30 Oktober 2025.-Rivansky Pangau-
TABANAN, DISWAYBALI.ID -- Setahun setelah digelar pada 2024, berbagai ide konservasi air hasil gagasan siswa dan guru kini telah diterapkan di sekolah-sekolah.
Melalui kegiatan media visit yang diinisiasi IDEP Selaras Alam bersama program Bali Water Protection (BWP), jurnalis diajak menyaksikan langsung bagaimana inovasi yang lahir dari ruang kelas memberi manfaat nyata bagi lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.
Tirtanovasi merupakan bagian dari program BWP yang dijalankan oleh IDEP Selaras Alam. Kegiatan ini bertujuan mendorong inovasi konservasi air berbasis sekolah melalui pendekatan partisipatif.
BACA JUGA:Pemprov Bali Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis Anak Sekolah, Targetkan Generasi Emas 2045
Menjadikan sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang praktik nyata menjaga keberlanjutan sumber daya air di Bali.
Lomba Tirtanovasi diselenggarakan pada 2024 untuk mendorong sekolah-sekolah berinovasi dalam konservasi air.
IDEP Selaras Alam merancang kegiatan ini dengan pendekatan bottom-up dan partisipatif, menjadikan sekolah bukan hanya penerima manfaat, melainkan subyek dan agen perubahan dalam penyelesaian masalah publik.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Tetapkan Bahasa Portugis Jadi Mata Pelajaran Prioritas di Sekolah Indonesia
“Lomba ini menggunakan pendekatan bottom-up, di mana masyarakat dalam hal ini sekolah, dilihat bukan sebagai obyek penerima manfaat, melainkan sebagai subyek dan agen perubahan dalam menyelesaikan masalah publik,” ujar Muchamad Awal, Direktur Eksekutif IDEP.
Ia menambahkan, pihaknya percaya masyarakat mampu menghasilkan inovasi dan solusi lokal dari, oleh, dan untuk masyarakat.
"Bukan untuk menggantikan peran negara, tetapi untuk mempercepat penyelesaian masalah dengan menunjukkan potensi inovasi berbasis masyarakat," lanjutnya.
BACA JUGA:Pemerintah Bakal Bangun Sekolah Rakyat Kedua di Bali Tahun 2026, Lokasi di Mana?
Dari tujuh sekolah peserta, tiga sekolah terpilih sebagai pemenang karena menonjol dalam kreativitas, keberlanjutan, dan relevansi dengan kondisi lokal.
Setelah satu tahun penerapan, inovasi tersebut terbukti membawa hasil positif terhadap efisiensi air, peningkatan kesadaran lingkungan, serta keterlibatan komunitas sekolah.
Sumber:
 
                         
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                     
                                     
                                                 
                                                