Soroti Isu Eksploitasi Gajah, BKSDA Bali Dorong Penghentian Bertahap Elephant Riding

Soroti Isu Eksploitasi Gajah, BKSDA Bali Dorong Penghentian Bertahap Elephant Riding

Bukti tudingan eksploitasi gajah pada salah satu destinasi wisata di Bali-peta_australia-instagram

Meski demikian, Moko menambahkan bahwa gajah-gajah yang dikonservasi tetap membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan. 

BACA JUGA:Banjir Mendadak di Karangasem, Tembok Sekolah Jebol hingga Warga Evakuasi Ternak

Tercatat ada sekitar 84 ekor gajah di Bali yang memerlukan kegiatan rutin seperti berjalan kaki, bermain, dan berinteraksi secara alami, dengan syarat seluruh aktivitas tersebut terbebas dari tindakan kekerasan maupun perlakuan abusif.

BKSDA Bali memastikan akan kembali melakukan pengingat dan pembinaan kepada lembaga konservasi agar komitmen pengurangan elephant riding benar-benar dijalankan.

Pengawasan juga akan terus diperkuat guna memastikan kesejahteraan satwa tetap menjadi prioritas utama.

Sebelumnya, isu ini mencuat setelah organisasi People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) Australia melontarkan tudingan adanya praktik penyiksaan gajah di tiga destinasi wisata di Bali. 

PETA menilai gajah-gajah tersebut dijauhkan dari habitat alaminya dan dimanfaatkan untuk atraksi wisata yang dianggap tidak manusiawi. 

BACA JUGA:Penyelidikan Lift Kaca Kelingking, Kejari Klungkung Mulai Periksa Puluhan Pejabat

Pihak PETA bahkan mengimbau wisatawan agar lebih selektif memilih destinasi wisata dan tidak mudah percaya pada klaim penyelamatan satwa yang justru berujung eksploitasi, sebagaimana disampaikan oleh Penasihat Kampanye Senior PETA Australia, Mimi Bekhechi, Kamis (11/12/2025).

Sumber: