Kisah di Balik Layar Jernih Tayangan Kompetisi BRI Super League, Rendy: Kalau Hujan Selamatkan Kamera Dulu

Kisah di Balik Layar Jernih Tayangan Kompetisi BRI Super League, Rendy: Kalau Hujan Selamatkan Kamera Dulu

Kisah di Balik Layar Jernih Tayangan Kompetisi BRI Super League.-Diajeng Vayantri Dewi/Disway.id-

Selebihnya, Rendy mengatakan bekerja sebagai Host Broadcast lebih banyak pengalaman suka daripada dukanya, ia menyebut pengalaman duka hanya saat ada kerusuhan, protes suporter ke wasit karena dirinya harus menyelamatkan peralatan kerja dan diri mereka terlebih dulu.  

BACA JUGA:Bali United FC Resmi Kenalkan Dikri Yusron Jadi Pemain Baru, Mantan Kiper Timnas Indonesia U-19

Namun, peristiwa mengerikan tragedi Kanjuruhan tahun 2022 silam rupanya banyak membuat suporter di Indonesia mengalami banyak perubahan. 

Walau ia mengaku masih ada beberapa kali laga yang dia bertugas ada keributan ataupun kerusuhan namun masih bisa diatasi oleh pihak keamanan. 

Ia tak menampik saat dikonfirmasi media ini, ketika ia sedang bertugas suasana stadion penuh suporter lebih membuatnya semakin terpacu dalam mengambil angle gambar daripada stadion yang sepi penonton. 

Rendy menyelipkan pesan untuk seluruh suporter tanah air untuk tetap menjaga perdamaian dan menjalani rivalitas sewajarnya. 

Di mana dalam stadion saling sorak tapi di luar stadion bisa berbaur dan menciptakan suasana yang kondisif. 

BACA JUGA:Bali United Resmi Rekrut Kiper Mike Hauptmeijer 2 Musim

Hal itu yang nantinya menjadi salah satu poin kemajuan sepak bola Indonesia di kancah dunia. 

Menurutnya, mengambil gambar suasana suporter yang kreatif dan terus memberikan nyanyian dukungan ke tim-tim yang mereka dukung di stadion adalah hal yang paling menyenangkan. 

Apalagi, saat suporter membuat kreatifitas dengan karya-karya atau koreografi, hal itu membuat kameramen seperti dirinya turut bangga ikut mempublikasikan hasil karya mereka ke khalayak melalui tayangan video yang bisa disaksikan melalui layar televisi.

"Suporter akur aja, biar kelihatan hingar bingarnya di stadion. Kalau saling gak akur akibatnya salah satu klub akan dilarang hadir mendukung pertandingan, itu kerugian sendiri kan buat suporter. Salah satu pertandingan yang bikin saya merinding, saat laga Persebaya melawan Persija pada musim 2024/2025 mereka bisa akur dan menyanyi bareng. Tidak ada bentrokan," ingatnya.

BACA JUGA:Resmi! Pemain Asing Incaran Jhonny Jansen Tiba, Thijmen Goppel Jadi Senjata Baru di Lini Serang Bali United

Sementara itu, kompetisi akan berhenti ketika kompetisi sudah selesai di mana jeda kompetisi menuju musim baru kurang lebih tiga bulan lamanya. 

Selama tiga bulan itu, Rendy mengaku kembali ke pekerjaan sampingannya sebagai montir di bengkel mobil miliknya. 

Sumber: