Hadapi Perubahan Iklim, BPBD Buleleng Perkuat Mitigasi Cegah Risiko Bencana Alam

Hadapi Perubahan Iklim, BPBD Buleleng Perkuat Mitigasi Cegah Risiko Bencana Alam.--
BULELENG, DISWAYBALI.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng memperkuat mitigasi untuk mengahadapi perubahan iklim yang semakin dirasakan masyarakat.
Mitigasi dilakukan mengingat pola musim di Indonesia yang saat ini tidak menentu seperti cuaca ekstrem hingga bencana alam yang menjadi tantangan serius bagi masyarakat Buleleng.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Pribadi ungkap bahwa topografi Buleleng yang didominasi perbukitan menyebabkan wilayah tersebut berisiko rawan banjir dan tanah longsor.
BACA JUGA:Dispar Bali Imbau Biro Wisata Aktif Informasikan Kondisi Cuaca Terkini ke Turis
Kondisi ini mendorong BPBD Buleleng untuk menyiagakan berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi secara terstruktur.
Salah satu langkahnya yakni menyusun dokumen kajian resiko yang menentukan wilayah rawan banjir, longsor, dan kekeringan bersama BMKG.
“Kita sudah punya pemetaannya dan kami di BPBD tidak bisa bekerja sendiri. Upaya mitigasi bencana dilakukan melalui kolaborasi dengan BMKG, perangkat desa, serta OPD terkait seperti Dinas PU dan DLH,” ujarnya dikutip Pemkab Buleleng Kamis, 11 September 2025.
BPBD Buleleng terus memperkuat sistem peringatan dini dengan menyebarluaskan informasi cuaca terkini dari BMKG secara cepat kepada masyarakat.
BACA JUGA:Sambil Berlinang Air Mata, Astrid Kuya Ungkapkan Fakta di Balik Penjarahan
Penyampaian informasi dilakukan melalui perangkat desa, media sosial, dan forum koordinasi, sehingga warga dapat lebih waspada terhadap potensi bencana saat memasuki musim kemarau maupun musim hujan.
Selain itu, BPBD secara konsisten meningkatkan kapasitas masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti sosialisasi, edukasi, dan simulasi penanggulangan bencana.
Program Desa Tangguh Bencana serta Satuan Pendidikan Aman Bencana menjadi sarana strategis dalam membentuk masyarakat yang lebih siap dan tangguh menghadapi risiko bencana.
“Perubahan iklim telah memicu berbagai dampak, mulai dari banjir, longsor, hingga kekeringan air bersih. Karena itu, penguatan kapasitas dan kesadaran masyarakat menjadi kunci dalam mitigasi bencana di Buleleng," pungkasnya.
Sumber: