Program Makan Bergizi Disorot, Ribuan Anak Jadi Korban

Program Makan Bergizi Disorot, Ribuan Anak Jadi Korban

Hingga September 2025 sudah sekitar 5.000 dilaporkan mengalami keracunan massal akibat makanan dari program Makanan Bergizi Gratis--Badan Gizi Nasional

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Program Makan Bergizi Gratis yang semulanya digadang-gadang sebagai solusi gizi anak bangsa kini menjadi sorotan serius.

Hingga September 2025 sudah sekitar 5.000 dari berbagai daerah dilaporkan mengalami keracunan massal akibat makanan dari program Makanan Bergizi Gratis ini.

Data tersebut disebutkan oleh Kantor Staf Presiden (KSP) dan masih menunggu verifikasi resmi dari BPOM, Badan Gizi Nasional, serta Kementerian Kesehatan.

BACA JUGA:Anggaran Pendidikan Terpangkas Rp 233 Triliun untuk Biayai Program Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis yang digagas menjadi program utama di pemerintahan sekarang kembali menuai sorotan usai data terbaru menunjukkan jumlah korban keracunan yang kembali bertambah.

Dengan data yang diberikan menimbulkan kekhawatiran besar di masyarakat sebab kasus keracunan tidak hanya terjadi di satu kota saja, tetapi sudah tersebar di beberapa daerah.

Seperti yang terbaru datang dari Cipongkor di Kabupaten Bandung Barat, di mana sekitar 400 orang yang menjadi korban keracunan dan beberapa di antaranya harus mendapatkan perawatan intensif.

Pada kasus ini pihak Badan Gizi Nasional mengakui adanya kelemahan dalam rantai distribusi makanan. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa salah satu penyebabnya karena proses masak yang terlalu awal, sehingga makanan harus disimpan lebih lama untuk sampai ke siswa.

Sayangnya kasus di Cipongkor bukan satu-satunya kasus keracunan dari Makanan Bergizi Gratis karena menurut catatan dari berbagai pihak menyebutkan kasus keracunan terjadi sampai di angka 5.000.

BACA JUGA:Sorotan DPR Usai Ribuan Siswa Keracunan Program MBG, Istana Bicara Evaluasi dan Sanksi

Dari BGN mendata ada 5.080 korban kasus keracunan MBG dengan 46 kasus, sedangkan Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 5.207 korban keracunan MBG dengan 60 kasus. Lalu BPOM mencatat 5.320 korban kasus MBG dengan 55 kasus.

Ditambah dengan pemerintah yang tetap bersikeras membuat program Makan Bergizi Gratis menjadi prioritas utama negara membuat kepercayaan publik semakin menurun, tidak hanya kepada program ini tetapi juga dengan pemerintah yang seakan-akan tidak memperhatikan masyarakat yang terdampak dengan kasus keracunan MBG ini.

Dengan anggaran yang sangat besar, masyarakat menuntut adanya jaminan bahwa dana yang dikeluarkan hingga ratusan triliunan sampai mengambil anggaran pendidikan dikelola sesuai standar yang aman dan dilakukan dengan trasparan.

Kritik pun juga semakin tajam, karena jika program utama dari pemerintahan ini gagal maka yang dipertaruhkan tidak hanya dari lini kesehatan tapi pendidikan yang secara tidak langsung terdampak karena anggarannya yang dialokasikan ke MBG.

Sumber: