BPS Ungkap 43 Ribu Penduduk Bali Masih Pengangguran, Didominasi Laki-Laki

BPS Ungkap 43 Ribu Penduduk Bali Masih Pengangguran.--Canva
DENPASAR, DISWAY.ID - Badan Pusat Statistik atau BPS Bali mengungkap bahwa ada sebanyak 43,13 ribu penduduk Bali masih pengangguran sampai bulan Februari 2025.
"Dari total angkatan kerja, terdiri dari 2,69 juta orang sudah terserap di lapangan pekerjaan, yang belum bekerja atau pengangguran jumlahnya sebanyak 43,13 ribu orang," ujar Kepala BPS Bali Agus Gede Hendrayana Hermawan.
Selain itu, ia menyebutkan meski masih terdapat pengangguran di Bali, angka ini setidaknya menyusut 7,55 ribu orang dari Februari 2024 lalu yang sebanyak 50,68 ribu orang atau dari Agustus 2024 yang sebanyak 48,68 ribu orang.
BACA JUGA:Ekonomi Lampung Tumbuh 5,47 Persen di Triwulan I 2025 Tertinggi di Sumatera
"Kalau angka pengangguran kita dibandingkan dengan nasional jauh lebih bagus, jauh lebih rendah, artinya penduduk yang terserap di lapangan pekerjaan di Bali jauh lebih banyak," ujar Agus Gede.
Perlu diketahui jika di bulan Februari 2025 jumlah penduduk usia kerja di Bali sebanyak 3,54 juta orang, meningkat 29,26 ribu orang jika dibandingkan Februari 2025.
Dari penduduk usia kerja tersebut yang menjadi angkatan kerja atau diartikan orang yang bekerja dan mencari pekerjaan ada sebanyak 2,74 juta orang atau meningkat 23,67 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian dari 2,74 juta orang tersebut, hanya 43,13 ribu yang masih berstatus pengangguran, sehingga BPS Bali melihat kondisi pasar kerja yang ada di Bali sudah mampu menyerap lebih banyak penduduk.
Saat dibedah, BPS Bali menemukan tingkat pengangguran terbuka didominasi oleh laki-laki, yaitu 1,74 persen dan perempuan 1,39 persen.
Dari data yang ada, Agus Gede melihat bahwa angka pengangguran pada laki-laki lebih tinggi, lantaran pencari pekerjaan secara normatif tengah didominasi oleh laki-laki..
"Kalau dari wilayah, di daerah perkotaan lebih sedikit orang yang menganggur dibandingkan pedesaan, mungkin karena daerah perkotaan lapangan pekerjaan lebih banyak jenisnya dibandingkan di pedesaan," tuturnya.
Melihat dari lapangan kerjanya, ada sebanyak 2,69 juta orang yang sudah bekerja pada angkatan kerja ini dominan terserap pada lapangan usaha perdagangan yakni 19,51 persen dan diikuti lapangan usaha pertanian 19,12 persen, industri pengolahan 15,89 persen, akomodasi makan dan minum 14,40 persen dan konstruksi 6,91 persen.
Akan tetapi, BPS Bali mengakui jika sejumlah lapangan kerja juga turut mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja, seperti lapangan usaha pendidikan 1,73 ribu orang, industri pengolahan turun 8,72 ribu orang, dan aktivitas keuangan asuransi turun 0,46 ribu orang.
Sumber: