Usai Banjir 10 September, Denpasar Kebut Normalisasi Tiga Sungai Utama

Usai Banjir 10 September, Denpasar Kebut Normalisasi Tiga Sungai Utama

Tukad Badung yang berada di sekitar kawasan Gajah Mada, Denpasar, Bali-sscibali-instagram

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mulai bergerak menormalisasi tiga sungai besar yang melintasi kota, setelah luapan air beberapa waktu lalu menyebabkan banjir cukup parah. 

Langkah ini dilakukan dengan mengeruk endapan yang menumpuk di dasar sungai.

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, mengatakan saat ini pengerjaan difokuskan di Tukad Mati dan Tukad Ayung. Setelah dua titik itu selesai, giliran Tukad Badung yang akan disentuh.

"Di Denpasar ada tiga sungai besar: Tukad Ayung, Tukad Badung, dan Tukad Mati. Prioritas sekarang di Tukad Mati dulu, karena kalau hujan deras, air di sana cepat sekali meluap," ucap Jaya Negara saat ditemui di Graha Sewaka Dharma, Senin (29/9/2025).

BACA JUGA:Penutupan Jalan Warga di Kawasan GWK, Warga Giri Dharma Luncurkan Protes

Menurutnya, biaya untuk program ini ditanggung oleh Kementerian PUPR. 

Ia mengakui prosesnya tidak bisa selesai cepat, terutama untuk Tukad Badung yang memiliki jalur aliran cukup panjang. "Kalau Tukad Mati, semoga bisa rampung dalam tiga bulan," tambahnya.

Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Denpasar juga sudah menempatkan kisdam atau penahan air dari karung pasir di muara Tukad Ayung, Desa Kesiman Kertalangu. 

Upaya itu dilakukan setelah senderan sungai di titik tersebut jebol akibat banjir besar.

BACA JUGA:Sorotan Tajam ke BGN, Banyak Petinggi Bukan dari Kalangan Ahli Gizi Tapi Perwira Militer

Seperti diketahui, pada 10 September lalu Bali dilanda banjir hebat yang disebut sebagai yang terbesar dalam 10 tahun terakhir. Bencana itu menelan 18 korban jiwa di sejumlah wilayah.

Sumber: