Pemadaman Listrik di Bali Picu Kerugian, Mandiri Energi Bali Harus Terealisasi

Suasana saat pemadaman listrik di Bali Jumat 2 Mei 2025-Diswaybali.id/rivansky pangau-
Giri mengungkapkan, Pemprov Bali sudah mulai bekerja sama dengan pihak swasta untuk pemasangan panel surya sebagai bagian dari transisi ke energi baru terbarukan.
BACA JUGA:Bali United Berambisi Finish di Posisi 5 Besar Liga 1 2024-2025, Laga Pamungkas Hadapi Persebaya
“Solar panel sudah mulai dipasang, dan kita akan putuskan jadwal launching Bali mandiri energi dalam waktu dekat,” tambahnya.
Sementara itu, pemadaman listrik di Bali cukup memukul industri pariwisata. Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Agung Rai Suryawijaya, meminta agar pemerintah segera merealisasikan rencana mandiri energi Bali.
“Jangan sampai wisatawan punya kesan Bali tidak siap. Walaupun hotel punya genset, mereka tetap tanya-tanya kenapa listrik bisa padam sedemikian parah,” katanya.
PHRI juga meminta PLN lebih rutin dalam pemeliharaan jaringan, agar kejadian serupa tak terulang. “Lima tahun terakhir nggak pernah kayak gini. Harusnya ada daily check, bukan nunggu meledak dulu baru gerak,” kritik Agung.
BACA JUGA:Viral! Senyum Manis Ayu Puspa di “Kim Seon Ho Smile Challenge” Bikin Meleleh, Ditonton 86 Juta Kali!
Ia menambahkan, kondisi gelap gulita di jalan dan tempat wisata saat pemadaman bisa membahayakan wisatawan dan merusak citra Bali sebagai destinasi dunia.
Pemadaman listrik di Bali bukan sekadar soal teknis, tapi sudah menyentuh aspek ekonomi, sosial, hingga pariwisata.
Dari ikan koi mati, komputer rusak, hingga wisatawan yang waswas—semuanya menuntut solusi nyata. Harapan kini tertumpu pada langkah cepat PLN dan realisasi target Bali mandiri energi yang tak bisa lagi ditunda.
PLN Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, dalam wawancara di stasiun televisi memaparkan, pemadaman listrik ini terjadi secara beruntun karena sistem di Bali yang biasanya stabil namun mendadak kehilangan pasokan dari Jawa.
“Sistem Bali ini sebenarnya sudah sangat andal, bahkan bertaraf internasional. Tapi karena beban listrik sangat fluktuatif, begitu ada gangguan dari kabel laut, pembangkit di Bali tidak mampu menahan beban dan akhirnya satu per satu tumbang,” ujarnya.
BACA JUGA:Ekonomi Lampung Tumbuh 5,47 Persen di Triwulan I 2025 Tertinggi di Sumatera
Ia menjelaskan, gangguan makin kompleks karena sebelumnya PLN juga sedang melakukan pemeliharaan rutin di PLTU Celukan Bawang. “Maintenance ini memang terjadwal dan bertujuan meningkatkan performa jangka panjang,” tambahnya.
Beruntung, tim teknis PLN bergerak cepat memulihkan sistem. Dalam waktu 30 menit, sambungan Jawa–Bali kembali aktif. Namun untuk memulihkan semua pasokan listrik di Bali, dibutuhkan waktu bertahap. Total pemulihan tuntas sekitar pukul 00.30 WITA, Sabtu 3 Mei 2025 dini hari.
Sumber: