Penyemprotan Eco Enzyme di TPA Bengkala: Langkah Nyata Peringati HUT ke-6 EEN dan Atasi Krisis Sampah

Penyemprotan Eco Enzyme di TPA Bengkala: Langkah Nyata Peringati HUT ke-6 EEN dan Atasi Krisis Sampah

Penyemprotan Eco Enzyme di TPA Bengkala: Langkah Nyata Peringati HUT ke-6 EEN dan Atasi Krisis Sampah.--Pemkab Buleleng.

BULELENG, DISWAYBALI.ID - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-6 Eco Enzyme Nusantara (EEN) tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Buleleng bersama relawan EEN Buleleng melaksanakan kegiatan penyemprotan eco enzyme dengan mengangkat tema "Jaga Bumi, Jaga Kehidupan." 

Aksi ini dilangsungkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala dan dipimpin langsung oleh Sekretaris TP-PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Made Hermawati Supriatna pada Senin, 20 Oktober 2025.

Mewakili Bupati Buleleng, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) I Gede Putra Aryana menyoroti bahwa persoalan sampah, khususnya limbah organik rumah tangga, masih menjadi permasalahan besar di berbagai wilayah. 

BACA JUGA:Update Harga Emas di Pagadaian Hari ini 20 Oktober 2025, Naik atau Turun?

Ia menjelaskan bahwa volume sampah yang dibuang ke TPA Bengkala terus meningkat setiap harinya, sementara daya tampung lahan dan sistem pengelolaan yang ada semakin terbatas.

"Melalui kegiatan ini, kita ingin menegaskan bahwa komitmen kita untuk mencari solusi yang tidak harus datang dari teknologi mahal, tetapi juga dapat lahir dari kearifan dan kreativitas masyarakat. Salah satunya adalah dengan produksi Eco Enzyme, yaitu cairan hasil fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran, gula merah, dan air yang terbukti memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari," ucapnya dikutip Pemkab Buleleng.

Ia menambahkan bahwa eco enzyme memiliki berbagai manfaat, mulai dari mendukung pertanian alami, membantu kebersihan lingkungan, hingga meningkatkan kualitas air dan udara. 

BACA JUGA:Sinopsis dan Fakta Menarik tentang Film The Shadow Strays yang Mendapatkan Banyak Penghargaan di FFI 2025

Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah dari rumah masing-masing.

"Inilah bentuk nyata dari gotong royong ekologis dimana, limbah bukan lagi dianggap sebagai masalah, melainkan sumber daya yang bernilai. Kami berharap, melalui gerakan produksi eco enzyme ini, masyarakat semakin tergerak untuk mengolah sampah di rumah, sekolah, perkantoran, hingga lingkungan desa dan kota," harapnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa gerakan eco enzyme harus terus dikembangkan.

Capaian yang ada saat ini hanyalah awal, dan upaya pelestarian lingkungan melalui eco enzyme perlu diperluas melalui kolaborasi yang lebih kuat agar menjadi bagian dari solusi atas krisis lingkungan global.

BACA JUGA:Prestasi Gemilang dari Krisdayanti Berhasil Raih Medali Perak di Kejuaraan Dunia Wushu 2025

Ketua Panitia HUT EEN, Nyoman Sutrisna, yang juga menjabat sebagai Kelian Desa Adat Buleleng, menegaskan bahwa penyemprotan eco enzyme memberikan dampak positif bagi lingkungan. 

Sumber: