Kolaborasi Pusat-Daerah, Bali Kembangkan PSEL untuk Tangani Sampah 1.000 Ton dan Tingkatkan Energi Hijau

Kolaborasi Pusat-Daerah, Bali Kembangkan PSEL untuk Tangani Sampah 1.000 Ton dan Tingkatkan Energi Hijau

Pemerintah Provinsi Bali tegaskan dalam kesiapan penuh dalam membangun dan mengembangkan PSEL Bali --ANTARA

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Pemerintah Provinsi Bali tegaskan dalam kesiapan penuh dalam membangun dan mengembangkan PSEL Bali (Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik) yang dijadikan sebagai alasan yang konkret atas terjadinya permasalahan Sampah di Bali yang kian menumpuk dan kebutuhan energi bersih yang terus meningkat.

Pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap proyek PSEL Bali ini yang diharapkan bisa mengubah 1.000 ton per hari menjadi energi listrik sehingga bisa mengurangi beban lingkungan dan sekaligus bisa mendorong kemandirian energi daerah.

Jadi dengan adanya kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak wisata maka Bali akan berupaya menegaskan posisinya sebagai provinsi pelopor dalam proyek PSEL yang berkelanjutan di Indonesia.

BACA JUGA:Wujud Wana Kerthi, Bangli Tanam Ratusan Pohon Sambil Ingatkan Pentingnya Harmoni Alam

Sebuah langkah strategis yang diambil oleh pihak pemerintah Bali yang menyatakan kesiapan mereka dalam mengembangkan fasilitas Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

Diketahui langkah ini juga bisa menjadi solusi untuk dua permasalahan, yaitu permasalahan sampah di Bali yang terus meningkat dan terus hadirnya kebutuhan akan energi bersih di Pulau Dewata.

Dalam rapat koordinasi yang diadakan di Denpasar, Wakil Gubernur Bali, I Wayan Giri Prasta menyampaikan bahwa Pemprov Bali akan mendukung penuh sinergi antara pemerintah pusat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lokal agar bisa mengoptimalkan implementasi proyek ini.

Proyek PSEL ini diproyeksikan mampu mengolah hingga 1.000 ton sampah per harinya di setiap wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Kapasitas ini dianggap penting agar teknologi pengolahan dapat berjalan dengan efektif dan bisa berkelanjutan.

Salah satu persyaratan teknis untuk bisa menerapkan PSEL adalah dengan volume sampah yang harus mencapai angka tersebut agar fasilitas bisa diopersikan secara optimal.

BACA JUGA:BPBD Bali Bentuk Unit Disabilitas, Dorong Penanggulangan Bencana yang Inklusif dan Setara

Meski sejumlah langkah persiapan telah dilakukan, masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu ditangani agar proyek dapat berjalan dengan lancar, di antaranya dengan memastikan pasokan sampah harian bisa mencapai target.

Selain itu mengoptimalkan teknologi pengolahan yang dapat menerima berbagai jenis sampah termasuk organik, serta memastikan masyarakat mendukung proyek ini dengan membantu melakukan pemilahan sampah.

Pemerintah Bali menegaskan bahwa jika pasokan sampah harian tidak terpenuhi seperti dengan angka sampah yang diperlukan, maka opersional dari fasilitas PSEL akan terganggu atau bahkan menjadi tidak efektif.

Dengan demikian proyek PSEL di Bali bukan hanya menawarkan solusi pengelolaan limbah dalam skala yang besar, tetapi juga menjadi bagian penting dari strategi nasional untuk transisi menuju energi hijau dan ekonomi sirkular.

Sumber: