BPBD Bali Bentuk Unit Disabilitas, Dorong Penanggulangan Bencana yang Inklusif dan Setara
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) secara resmi meluncurkan unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD-PB)--
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) secara resmi meluncurkan unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD-PB) sebagai langkah menuju Penanggulangan Bencana yang lebih inklusif dan setara bagi para penyandang Disabilitas.
Didukung oleh Pemerintah Australia melalui program SIAP SIAGA dan unit ini diharapkan bisa menjadi model baru dalam pengelolaan risiko bencana di Indonesia yang selama ini berfokus pada peningkatan kapasitas daerah dalam menghadapi risiko bencana.
Peluncuran unit tersebut menandai komitmen Bali untuk menjadi provinsi percontohan dalam penanggulangan bencana berbasis inklusi disabilitas, di mana penyandang disabilitas bukan hanya sebagai penerima bantuan, melainkan juga sebagai mitra yang aktif dalam menjaga keselamatan bersama.
BACA JUGA:Rute Seaplane Bali-Banyuwangi Siap Terbang 2026, Buka Akses Wisata Lebih Cepat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali resmi meluncurkan unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD-PB) pada Jumat, 24 Oktober 2025. Pembentukan unit ini bertujuan untuk memperkuat inklusi penyandang disabilitas dalam seluruh tahapan penanggulangan benacana, mulai dari mitigasi, kesiapsiagaan, hingga ke pemulihan pascabencana.
Kepala BPBD Provinsi Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya menyampaikan bahwa peluncuran unit tersebut merupakan langkah yang strategis agar para penyandang disabilitas tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga aktif sebagai bagian dari sistem kebencanaan di daerah.
Unit ini terdiri dari 11 tim gabungan antara petugas non-disabilitas dan penyandang disabilitas yang akan mewakili sekitar 26.000 penyandang disabilitas di Bali yang nantinya akan disesuaikan dengan jenis disabilitasnya.
Program ini mendapat dukungan dari Pemerintah Australia melalui Program SIAP SIAGA (Australia-Indonesia Disaster Risk Management Partnership). Dalam pernyataan resminya, Kedutaan Besar Australia di Jakarta menyatakan peluncuran unit ini disebut sebagai langkah nyata untuk memperkuat inklusi sosial dalam sistem kebencanaan di Indonesia.
Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana mengintergrasikan lima pilar inklusi disabilitas, yakni data terpilah, aksesbilitas, partisipasi bermakna, pengembangan kapasitas, dan perlindungan prioritas.
BACA JUGA:Polda Bali Tetapkan Enam Tersangka Kasus TPPO di Pelabuhan Benoa, Satu Oknum Polisi Terlibat
Selain berperan dalam tanggap darurat, tim ULD-PB juga akan berfokus pada penyusunan materi edukasi kebencanaan yang mudah dipahami oleh para penyandang disabilitas, serta memperkuat jejaring antar komunitas untuk meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat lokal.
Peluncuran unit ini juga menjadi bagian dari peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2025 di Bali. Kepala BPBD Bali berharap, inisiatif ini dapat menjadi model praktik baik bagi daerah lain di Indonesia dalam mewujudkan sistem penanggulangan bencana yang lebih inklusif.
Dengan dukungan dari banyak pihak, peluncuran Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana diharapkan bisa menjadi momentum penting dalam mewujudkan penanggulangan bencana yang setara, aman, dan inklusif bagi seluruh warga Bali.
Sumber: