Erupsi Gunung Semeru di Pagi Ini, PVMBG Imbau Warga untuk Tetap Waspada
 
                                    Gunung Semeru kembali erupsi pada 30 Oktober 2025--PVMBG
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Gunung Semeru kembali erupsi pada 30 Oktober 2025 dengan kolom abu setinggi 700 meter dari puncak. Aktivitas vulkanik yang terjadi menandakan bahwa Gunung Semeru masih sangat aktif dan bisa berpotensi menimbulkan bahaya bagi warga sekitar.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap kemungkinannya awan panas dan lahar dingin di aliran Besuk Kobokan.
Letusan ini terjadi di tengah kondisi cuaca yang cukup cerah, membuat warga dapat melihat dengan jelas kepulan asap kelabu dari kejauhan dan letusan terjadi di sekitar pukul 06.02 WIB.
BACA JUGA:Daniswari Rent Car Hadirkan Standar Baru Transportasi Premium di Bali
Gunung Semeru pada hari ini menjadi sorotan publik karena baru saja terjadi erupsi di pagi hari pada pukul 06.02 WIB dan terjadi pada tanggal 30 Oktober 2025. Dari kejauhan kolom abu tampak menjulang tinggi hingga mencapai 700 meter dari puncak atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut.
Warga di sekitar Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang sempat melihat gumpalan asap berwara kelabu yang condong ke arah Utara dan Timur Laut. Meski letusannya tidak sebesar yang pernah terjadi pada tahun 2021, tetapi erupsi kali ini menegaskan bahwa aktivitas vulkanik dari Gunung Semeru masih fluaktif dan belum benar-benar tenang.
PVMBG mencatat di erupsi kali ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum yang mencapai 22 milimeter dan durasinya sekitar 208 detik. Kolom abu yang dihasilkan memiliki intensitas sedang hingga tebal.
Fenomena ini menunjukkan adanya tekanan gas magma dari dalam kawah Jonggring Saloko yang cukup kuat. Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur juga melaporkan bahwa suara gemuruh terdengar lemah, tetapi tetap disertai dengan lontaran material ringan dari kawah.
Untungnya hingga kini tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan parah yang diakbiatkan oleh erupsi, tetapi warga di beberapa wilayah lereng gunung mengatakan mereka sempat mengalami hujan abu tipis.
BACA JUGA:Pengacara Orang Tua Kandung Engeline, Menang di MA atas Sengketa Lahan di Serangan Bali
Hingga kini pihak dari PVMBG sudah menetapkan kalau Gunung Semeru masih berada di level II (Waspada) dan dengan penetapan level beriringan juga imbauan untuk para warga agar untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer.
Di luar radius 8 kilometer, warga juga diingatkan untuk tidak mendekati area dalam jarak 500 meter dari tepi sungai yang berhulu di Semeru karena berpotensi menjadi jalur perluasan aliran lahar jika ada aktivitas yang meningkat.
Selain itu masyarakat juga diminta untuk menjaga jarak aman minimal 2,5 kilometer dari kawah atau puncak gunung untuk menghindari lontaran batu pijar. Hingga di saat ini, Kamis siang petugas masih terus memantau aktivitas vulkanik Semeru melalui sistem seismograf dan visualisasi kamera CCTV.
Pemeritah Daerah yang dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga menyiagakan personel di beberapa titik rawan untuk memastikan keselamatan warga jika adanya peningkatan aktivitas.
Sumber:
 
                         
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                     
                                     
                                     
                                                