ASDP Siap Perkuat Jalur Penyebrangan Jawa-Bali-Lombok Menjelang Nataru

ASDP Siap Perkuat Jalur Penyebrangan Jawa-Bali-Lombok Menjelang Nataru

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2025/2026, PT ASDP Indonesia Ferry mempersiapkan strategi untuk penyeberangan Jawa-Bali-Lombok--ASDP

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2025/2026, PT ASDP Indonesia Ferry tengah mempersiapkan strategi operasional yang matang di jalur penyebrangan untuk Jawa-Bali-Lombok agar mobilitas masyarakat bisa berjalan dengan lancar.

Ribuan keluarga dan wisatawan diprediksi akan meramaikan arus penumpang, sementara aktivitas logistik juga akan meningkat secara signifikan. Untuk itu ASDP akan memperkuat layanan dengan koordinasi lintas instansi, digitalisasi tiket, dan skema yang fleksibel agar perjalanan menjadi lebih aman dan nyaman untuk para penumpang.

Selain itu juga dalam menghadapi gelombang para penumpang dan kendaraan, ASDP akan merancang pola operasi yang adaptif dan manajemen antrean, penggunaan tiket daring melalui Ferizy agar masyarakat bisa merencanakan perjalanan lebih mulus dan tanpa adanya antre panjang.

BACA JUGA:Membaca Ulang Puputan, Membangun Ulang Ingatan

Menjelang momen libur natal dan tahun baru 2025/2026, PT ASDP Indonesia Ferry menegaskan kesiapan layanan penyeberangan di koridor strategis Jawa-Bali-Lombok. Di tengah prediksi lonjakan mobilitas yang signifikan, baik dari keluarga yang ingin pulang kampung atau wisatawan.

ASDP berupaya memastikan semua aspek operasional dapat berjalan secara tertib, andal, dan selaras dengan regulasi otoritas pelabuhan khususnya KSOP dan BPTD di masing-masing wilayah.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo menyatakan bahwa penyeberangan Jawa-Bali-Lombok menjadi pilihan utama masyarakat yang di mana ribuan keluarga melakukan perjalanan untuk pulang kampung, wisatawan yang ingin liburan, hingga adanya aktivitas logistik yang juga bergerak secara signifikan. Oleh karena itu ASDP merancang layanan berlapis yang mencakup peningkatan kapasitas kapal, manajemen antrean, di pelabuhan, dan strategi operasi yang adaptif. 

Di jalur timur, Pelabuhan Lembar menjadi pintu vital menuju NTB dan Bali. General Manager ASDP Cabang Lembar, Handoyo Priyanto menjelaskan bahwa jumlah kapal akan disesuaikan dengan kepadatan penumpang, sementara wilayah parkir pelabuhan akan menerapkan sistem delaying untuk mengurangi kemacetan di terminal PDS dan Segenter.

Sementara itu di sisi barat, pada koridor Ketapang-Gilimanuk, ASDP bersama KSOP dan BPTD menyiapkan berbagai langkah antisipatif, seperti merancang manajemen antrean panjang, menambah trip kapal jika diperlukan, bahkan menyiapkan rekayasa lalu lintas, dan pengalihan kendaraan besar atau kecil ke jalur alternatif.

BACA JUGA:Program Minggu Kasih, Ditresnarkoba Polda Bali Ajak Warga Peguyangan Kangin Waspada Narkoba

Salah satu pilar utama strategi ASDP tahun ini adalah pemanfaatan digitalisasi lewat aplikasi tiket Ferizy. Pengguna diimbau untuk memesan tiket daring mulai dari H-60 agar bisa menghindari antrean panjang di pelabuhan.

ASDP bahkan membuka posko informasi di area delaying dan terminal untuk edukasi validasi data diri pengguna, tata check-in, dan pengaturan waktu kedatangan. Lebih jauh ASDP melakukan penyederhanaan kebijakan refund dan reschedule tiket.

Jika sebelumnya pengguna harus menanggung potongan dua kali (biaya administrasi dan potongan harga tiket), kini cukup ada satu potongan sebesar 25% dari harga tiket untuk refund. Untuk reschedule, potongan hanya 10% dari harga tiket, jauh lebih ringan dibanding skema lama yang bisa sampai potong total 50%.

Dengan penguatan operasional, digitalisasi, dan koordinasi lintas lembaga yang lebih intens, ASDP optimistis bahwa penyeberangan di jalur strategis Jawa-Bali-Lombok selama periode Nataru akan berjalan lebih lancar dan terkendali.

Sumber: