Iming-iming Paket Murah dan Honeymoon Bali, Modus WO Tipu Calon Pengantin terbongkar
Wedding Organizer berhasil ditangkap atas kasus penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh para calon pengantin--ANTARA
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Keinginan melanggar pernikahan dengan biaya yang terjangkau membuat banyak calon pengantin mudah tergiur dengan paket murah yang ditawarkan oleh Wedding Organizer hingga akhirnya kondisi tersebut dimanfaatkan oleh sebuah WO yang kini berhasil ditangkap atas kasus penipuan dan penggelapan.
Dengan iming-iming paket pernikahan lengkap beserta honeymoon ke Bali, calon korban didorong untuk segera melakukan pembayaran yang ternyata hal tersebut menjadi sebuah modu penipuan untuk menguasai uang para korban.
Karena diketahui setelah uang dibayarkan dengan jumlah yang sesuai, layanan yang diminta tidak kunjung terealisasi dan akhirnya membuat para korban bahwa dirinya sudah kena tipu hingga akhirnya pihak kepolisian turun tangan dan berhasil menangkap para pelaku.
BACA JUGA:Harga Cabai di Karangasem Melonjak Jelang Nataru, Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram
Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mengungkap sebuah kasus dugaan penipuan yang melibatkan penyelenggara pernikahan atau wedding organizer. PT Ayu Puspita Sejahtera yang menawarkan paket pernikahan dengan harga yang sangat murah dan fasilitas mewah hingga bulan madu ke Bali untuk menarik calon pengantin.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iman Imanuddin menyatakan dalam konferensi persnya di Mapolda Metro Jaya bahwa tersangka yang berinisial APD bersama dengan seorang staf marketing berinisial DHP diduga melakukan kasus penipuan dan penggelapan.
Diketahui para pelaku telah menipu puluhan hingga ratusan korban, keduanya menjanjikan paket pernikahan lengkap dengan venue mewah dan bonus fasilitas termasuk tiket pesawat pulang-pergi, penginapan villa, dan honeymoon di Bali yang ternyata tidak terealisasi sebagaimana yang sudah dijanjikan.
Pihak Kepolisian juga menjanjikan bahwa skema penawaran WO tersebut memang sengaja dirancang agar terlihat sangat menguntungkan sehingga para calon pengantin dapat tergiur untuk melakukan pembayaran di awal, ditambah dengan tambahan paket untuk honeymoon di Bali dalam satu paket pernikahan.
Namun pada kenyataannya, uang yang telah disetorkan oleh korban justru digunakan untuk kepentingan pribadi para tersangka, bukan untuk pengadaan layanan yang sebelumnya telah dijanjikan oleh para pelaku.
Hingga kini penyelidikan terus berlanjut, posko pengaduan korban tetap dibuka di Polda Metro Jaya meskipun saat ini kedua tersangka sudah diamankan oleh pihak keamanan. Diketahui juga tidak hanya para korban yang mengalami kerugian, tetapi pihak vendor juga dilaporkan mengalami kerugian.
Sumber: