Okupansi Pariwisata Alami Penurunan, Kemenpar Minta Pemda Sering Adakan Rapat di Hotel

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana menyoroti okupansi pariwisata yang mengalami penurunan yang berimbas dengan adanya 100 orang korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).--Raivansky Pangau
NUSA DUA, DISWAYBALI.ID - Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana menyoroti soal okupansi pariwisata yang mengalami penurunan yang berimbas dengan adanya 100 orang korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Oleh karena itu, Menpar Widiyanti Putri meminta agar Pemda (Pemerintah Daerah) untuk sering mengadakan rapat-rapat di hotel.
“Memang kami memahami bahwa dalam beberapa bulan ini terjadi penurunan okupansi hotel yang disebabkan oleh penyesuaian pola penghematan anggaran pemerintah,” ujar Menpar Widiyanti, Rabu 11 Juni 2025.
“Tapi dari pemerintah, Kemendagri telah mengeluarkan imbauan bahwa Pemda dapat mulai bekerja dan meeting, melakukan event-event di hotel-hotel. Jadi kami harap okupansi dan pendapatan MICE akan membaik,” sambung Widiyanti.
BACA JUGA:Soal 100 Korban PHK di Bali, Kemenpar Klaim Pemerintah Sudah Beri Insentif Diskon Transportasi
Tak hanya itu, Menpar Widiyanti juga mengaku bahwa pihak Kementerian Pariwisata sudah memberikan insentif berupa diskon perjalanan seperti pesawat, kereta, kapal laut, dan juga tol.
Widiyanti Putri Wardhana menilai seharusnya hal tersebut bisa mendulang wisatawan yang berkunjung ke Bali dan bisa meningkatkan ekonomi.
“Pemerintah telah memberikan insentif seperti diskon perjalanan, baik untuk pesawat, kereta, kapal laut, dan juga tol. Harusnya itu akan memperbaiki perjalanan wisatawan ke Bali,” ujar Widiyanti
BACA JUGA:PHK Terjadi Lagi, Disnaker Bali Ungkap Ada 100 Pegawai Hotel Kehilangan Pekerjaan
Sebagaimana diketahui, selain meningkatkan okupansi, aktivitas MICE juga dianggap mampu mendistribusikan manfaat ekonomi secara lebih merata, dari hotel bintang lima hingga UMKM lokal penyedia jasa penunjang.
BBTF 2025 sendiri menjadi salah satu ajang MICE terbesar yang berlangsung di Bali tahun ini, dikarenakan mempertemukan ratusan buyer dan seller pariwisata dari lebih dari 50 negara.
Momentum ini diharapkan dapat menjadi awal kebangkitan pariwisata berkelanjutan, sekaligus penggerak pemulihan ekonomi nasional.
Kepala Disnaker ESDM Bali Ida Bagus Setiawan mengungkapkan alasan mengapa pegawai hotel kehilangan pekerjaan lantaran terkena dampak efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah.
“Memang ada kebijakan dari Mendagri bahwa daerah sudah boleh mengadakan rapat di hotel, tapi kan kembali lagi apakah hal tersebut dianggarkan karena anggaran kan tidak bisa seketika ada,” kata Ida Bagus Setiawan.
Sumber: