DENPASAR, DISWAY.ID - Hari Raya Kuningan adalah salah satu hari suci penting di dalam agama Hindu, terutama di Bali.
Hari Raya Kuningan ini tak hanya berkaitan dengan aspek spiritual, namun juga mencerminkan harapan serta kemuliaan dan kesejahteraan.
Hari suci ini dirayakan setiap Sabtu Kliwon wuku Kuningan atau tepatnya 10 hari setelah perayaan Hari Raya Galungan.
BACA JUGA:Coacing Clinic Bersama Pemain Timnas, Bhayangkara FC Mulai Bina Talenta Muda Lampung
Pada tahun 2025, Hari Raya Kuningan jatuh tepat pada hari Sabtu 3 Mei 2025.
Perayaan tersebut sudah berlangsung sejak zaman dahulu.
Hal ini diungkap oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Banten Ida Bagus Alit Wiratmaja.
"Hari Raya Kuningan diperingati umat Hindu Indonesia untuk memohon keselamatan, perlindungan, dan tuntunan lahir batin kepada Ida Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa)," ujar Ida.
Tak hanya itu, ia menambahkan jika dalam lontar Ourana Bali Dwipa, Hari Raya Kuningan ini pertama kali diperingati tahun 882 Masehi atau Tahun saka 804.
BACA JUGA:PLN Ungkap Pemicu Listrik Padam di Seluruh Pulau Bali, Ada Gangguan di PLTU
Tentunya, dari informasi ini memperkuat jika makna Hari Raya Kuningan telah tertanam sejak lama dalam kehidupan spiritual umat Hindu Bali.
Makna dan Sejarah Hari Raya Kuningan
Secara etimologis, istilah Kuningan ini berasal dari kata kuning yang melambangkan kemuliaan serta kesejahteraan.
Mengutip dari situs Kementerian Agama (Kemenag), simbol warna kuning ini mencerminkan berkat dari Sang Pencipta.
Selain itu, perayaan tersebut juga dinamakan Kuningan karena jatuh pada wuku kuningan, yakni wuku ke-12 dari 13 wuku dalam sistem kalender Bali.
BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Bali Hari Ini 2 Mei 2025 dari BMKG, Berpotensi Cerah!