DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Dalam kunjungannya ke Pulau Dewata pada Sabtu, 20 September 2025, Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, resmi melantik pengurus baru Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Provinsi Bali periode 2025–2030.
Acara yang berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Bali itu berjalan penuh kekhidmatan, bahkan sesekali tampak suasana haru.
Tidak hanya dihadiri jajaran internal Kemenag, momen ini juga diramaikan tokoh lintas agama sebagai simbol nyata keharmonisan di Bali.
BACA JUGA:DPW dan 13 DPC se-Kalimantan Selatan Dukung Agus Suparmanto Pimpin PPP
Kepala Kanwil Kemenag Bali, Komang Sri Marheni, menyebut kehadiran Menag membawa semangat baru.
Ia mengaitkan pengukuhan IPIM dengan falsafah Tri Hita Karana: Pawongan (persaudaraan umat), Parahyangan (hubungan dengan Tuhan), dan Palemahan (kepedulian pada alam).
Komang juga memaparkan prestasi Kanwil Kemenag Bali, termasuk dua satker yang menuju predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan satu satker menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Ia memperkenalkan dua inovasi berbasis kearifan lokal: Taman Moderasi Beragama dan Taman Integritas ASN.
Dalam arahannya, Menag menegaskan bahwa imam masjid bukan hanya pemimpin shalat, tetapi juga teladan moral di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Pemkab Klungkung Gelar Pameran Keris dan Pusaka di Museum Semarajaya Klungkung
Dengan hampir 800 masjid dan mushala di Bali, para imam diharapkan menjaga jamaah, merawat rumah ibadah, sekaligus membangun harmoni dengan lingkungan sekitar.
Menag juga memberikan apresiasi atas capaian Kanwil Kemenag Bali yang berhasil meraih predikat terbaik nasional.
Ia berharap prestasi tersebut bisa terus dilanjutkan dan ditingkatkan oleh generasi berikutnya.
Pelantikan IPIM Bali ini menjadi penanda bahwa peran imam melampaui dinding masjid. Hadir di ruang sosial, budaya, dan kebangsaan serta memperkokoh wajah toleransi Bali yang dikenal hingga mancanegara.