BALI, DISWAYBALI.ID-- Gubernur Bali I Wayan Koster secara tegas menyatakan bahwa Bali tak butuh Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya. Kehadiran organisasi massa (ormas) semacam itu dinilai tak ada manfaatnya.
Seperti diketahui, belum lama ini, beredar video ormas GRIB Jaya meresmikan kepengurusannya di Bali. GRIB Jaya merupakan ormas pimpinan Hercules Rosario de Marshal.
Selang berapa lama, penolakan GRIB Jaya di Bali pun terus bermunculan.
BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling di Bali Hari Ini 6 Mei 2025, Cek Lokasi dan Syaratnya!
Salah satunya adalah sejumlah warga Bali dan pecalang menyatakan penolakannya terhadap keberadaan pengurus GRIB Jaya.
Bahkan, Ni Lu Djelantik, anggota DPD RI menegaskan bahwa Bali tidak butuh ormas dari luar karena sudah lebih dahulu memiliki pecalang atau polisi adat yang selalu menjaga kemanan.
Ketua Pecalang Desa Adat Sulanyah, Kecamatan Seririt, Kebupaten Buleleng, Wayan Darmaya, melayangkan surat penolakan ormas luar Bali kepada Gubernur Bali I Wayan Koster, Bendesa Agung MDA Bali, dan Manggala Agung Pasikian (Persatuan) Pecalang Provinsi Bali secara terbuka pada Minggu, 4 Mei 2025.
Surat itu mengacu pada keresahan pecalang atas kehadiran ormas dari luar Pulau Bali serta Pergub Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat.
BACA JUGA:BMKG Ungkap Prakiraan Cuaca di Bali Hari Ini 6 Mei 2025, Dominasi Hujan Ringan di Sejumlah Wilayah!
"Kelembagaan adat memiliki struktur Jaga Baya dan pecalang sendiri di bawah Baga Pawongan yang memiliki fungsi dan peran penting untuk menjaga keamanan wewidangan (wilayah) Bali," tulisnya.
Artinya, dengan adanya pecalang, Bali sudah mampu menjaga stabilitas keamanan wilayah.
"Melalui surat terbuka ini kami mohon pihak terkait menolak ormas luar Pulau Dewata, serta memohon untuk memperkuat kelembagaan Pasikian Pecalang Bali," tandasnya.
Ormas Tak Ada Manfaatnya di Bali
Gubernur Bali I Wayan Koster menyebutkan jika wilayahnya tak membutuhkan ormas untuk pengamanan, ketika disinggung soal kehadiran pengurus GRIB Jaya di Bali yang rekaman videonya viral.
Bukan cuma itu, dirinya menilai ormas tak ada manfaatnya untuk pariwisata sehingga ormas tak boleh ada di Bali.
"Bali tidak membutuhkan ormas macam ini. Apa manfaatnya?" tanya I Wayan Koster, Minggu 4 Mei 2025 seraya mengungkapkan bahwa Bali sudah memiliki Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat).