Karena ketakutan, Sahrudin menutup pintu kembali.
Pelaku yang emosi pun berteriak dan meminta korban untuk segera keluar dari kamar.
Bahkan, pintu indekos korban ditendang hingga rusak.
Korban yang merasa ketakutan mencoba keluar hingga tiba-tiba dikeroyok oleh puluhan orang tersebut.
Istri korban yang melihat kejadian tersebut segera keluar kamar dan berusaha untuk menghalangi agar sang suami tidak dipukuli.
Namun sayang, istri korban juga turut terkena pukulan dari pelaku yang mengenai bagian wajah sampai hidung terluka dan mengeluarkan darah.
"Setelah para pelaku puas melakukan penganiayaan, selanjutnya salah satu pelaku mengintimidasi korban Sahrudin agar meminta maaf kepada mereka dengan mendokumentasikan atau memvideokan melalui kamera handphonenya," ujar Sukadi.
AKP Ketut Sukadi menyampaikan, jika peristiwa ini terjadi berawal dari korban yang mencoba menegur tiga orang mahasiswi karena ribut di indekosnya sampai tengah malam.
"Sehingga besar kemungkinan ke tiga mahasiswi tersebut yang tidak terima ditegur korban memanggil kelompoknya untuk datang ke kos dan selanjutnya mengeroyok korban dan istrinya," lanjutnya.
Setelah insiden pengeroyokan ini terjadi korban beserta sang istri mendatangi Polsek Kuta Selatan untuk melaporkannya.