BADUNG, DISWAYBALI.ID — Indonesian Circular Economy Award (ICEA) 2025 resmi digelar perdana di Indonesia sebagai ajang apresiasi nasional bagi praktik ekonomi sirkular berbasis standar internasional ISO 59000 Series.
Penghargaan ini diberikan kepada 20 perusahaan dengan total 44 program ekonomi sirkular serta empat aktor individu pada acara puncak di Hotel Grand Mercure Seminyak, Bali, 18 November 2025.
ICEA 2025 diinisiasi sebagai respons atas urgensi penerapan ekonomi sirkular, di tengah prediksi bahwa pada 2050 penduduk bumi membutuhkan tiga planet untuk memenuhi gaya hidup manusia.
Model ekonomi linear dinilai tak lagi berkelanjutan, sehingga transisi sistemik menuju ekonomi sirkular harus segera dilakukan.
Acara ini dihadiri Plh. Kepala BSN Y. Kristianto Widiwardono, Ketua Dewan Pakar ICEST Institute Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetiya, M.Sc., perwakilan Kemenperin, serta anggota ISO Technical Committee 323 dari Swedia dan Singapura.
ICEA memberikan penghargaan dalam lima tingkat penerapan ekonomi sirkular: Makro, Meso, Mikro, Nano, dan Aktor, mencakup lembaga pemerintah, korporasi, UMKM, hingga individu penggerak.
BACAJUGA:BPSCatatPertumbuhan 5,04%, Menkeu Prediksi Ekonomi RI Melesat di Kuartal IV 2025Ketua Dewan Pakar ICEST Institute, Prof. Bambang Prasetiya, mengatakan bahwa ICEA 2025 selaras dengan lahirnya ISO 59000 Series yang menjadi acuan standar global ekonomi sirkular.
“ICEA dapat menjadi tools menilai kinerja praktik sirkular di Indonesia,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa penghargaan ini diharapkan memperkuat kemitraan strategis antar stakeholders untuk mendorong aksi ekonomi sirkular.
BACA JUGA:Kemenag Bangli Salurkan Bantuan untuk Pelaku UMKM, Dukung Kemandirian Ekonomi Umat
Dalam sesi lain, Prof. Bambang menjelaskan bahwa ISO 59000 terdiri atas lima standar utama, mulai dari kosakata dan prinsip ekonomi sirkular (ISO 59004) hingga panduan transisi model bisnis (ISO 59010) dan standar pengukuran kinerja sirkularitas (ISO 59020).
Dia menegaskan bahwa penerbitan standar tersebut menjadi tonggak penting bagi sektor industri, pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil dalam menerapkan praktik sirkular yang terukur.
Sementara itu, Plh. Kepala BSN Kristianto Widiwardono menegaskan keselarasan kegiatan ini dengan upaya pemerintah memperluas sosialisasi ISO 59000 dan mendorong pencapaian target Net Zero Emission 2060.
BACA JUGA:Indonesia Kuasai 40% Ekonomi Digital ASEAN, OJK Sebut Era Baru Dimulai