Darurat Bencana, Banjir dan Longsor Terparah Melanda Berbagai Daerah di Pulau Sumatera

Jumat 28-11-2025,21:36 WIB
Reporter : Nindya Previaputri
Editor : Nindya Previaputri

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Banjir dan longsor menjadi mimpi buruk di beberapa daerah di Pulau Sumatera, berawal dari hujan yang tidak kunjung berhenti membuat ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal, korban yang terus berjatuhan, dan terputusnya akses.

Banjir yang terjadi menimpa berhasil mengahancurkan infrastruktur, sarana, pemukiman di Pulau Sumatera. Dari mulai Aceh sampai Sumatera Utara menjadi korban dari banjir dan longsor hingga memunculkan kondisi darurat yang sangat membutuhkan bantuan sesegera mungkin dari pemerintah.

Banjir bandang dan longsor yang dipicu oleh hujan ekstrem dan badai tropis membuat sejumlah provinsi di Pulau Sumatera terkena dampaknya, di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat.

BACA JUGA:Ancaman Gajah Sumatera di Kawasan Tesso Nilo

Hingga pada 28 November 2025 otoritas setempat melaporkan sedikitnya 84 orang tewas dan masih puluhan lainnya masih belum ditemukan, selain itu ribuan rumah serta infrastruktur mengalami kerusakan parah.

Hujan deras selama beberapa hari, diperparah oleh sistem cuaca yang ekstrem, badai tropis di Selat Malaka ditambah dengan kurangnya ruang hijau untuk resapan air membuat sungai meluap dan tanah longsor tanpa adanya ruang hijau yang cukup untuk bisa membantu.

Di beberapa wilayah arus air yang deras membuat terbawanya lumpur, batu, hingga batang pohon yang menghantam pemukiman warga dan memutus akses serta saluran komunikasi, membuatnya banyak dari korban yang sulit untuk bisa menghubungi para anggota keluarga.

Di Sumatera Utara, tim SAR menemukan banyaknya korban yang tinggal di desa dan juga pesisir yang tersapu banjir dan longsor dengan korban meninggal dan juga hilang di beberapa kota atau kabupaten. Selain itu infrastruktur yang mengalami kerusakan parah membuat proses evakuasi menjadi lebih berat karena menggunakan alat seadanya.

Zona yang terkena dampak juga berada di Provinsi Sumatera Barat, termasuk di kota dan kabupaten di sepanjang bantaran sungai dan daerah perbukitan, di mana ratusan rumah terendam dan juga mengalami rusak berat dan ribuan warga sudsh diungsikan.

BACA JUGA:KADIN Sumbar Gelar Rapimprov 2025, Fokus pada Program 3 Juta Rumah dan Pembangunan Daerah

Ratusan keluarga kini tinggal di lokasi pengungsian darurat. Banyak di antara mereka yang kehilangan rumah, harta benda, dan akses kebutuhan dasar, seperti air bersih, makanan, dan juga listrik terutama untuk para korban yang tinggal di daerah terpencil.

Pihak pemerintah telah mengirimkan bantuan, berupa ribuan ton beras, minyak goreng, dan beberapa keperluan yang dibutuhkan. Masih dari otoritas setempat yang menetapkan status tanggap darurat di wilayah-wilayah yang terdampak dan seluruh tim penyelamat serta relawan terus dikerahkan.

Sebagian korban dan kerusakan yang menimpa daerah terdampak menunjukkan perlu adanya perbaikan sistem mitigasi, perencanaan tata ruang, dan kesiapsiagaan bencana agar lebih matang dengan alat yang lebih mumpuni.

Kategori :