Pemkab Badung Anggarkan Dana Rp 2,8 Triliun untuk Atasi Kemacetan Hingga Benahi Infrastruktur

Minggu 15-06-2025,12:15 WIB
Reporter : Rivansky Pangau
Editor : Candra Pratama

BONGKASA, DISWAY.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung menganggarkan dana sebesar Rp 2,8 triliun untuk mengatasi sejumlah titik kemacetan yang selama ini menjadi keluhan utama wisatawan maupun warga lokal. 

Komitmen itu ditegaskan langsung oleh Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, usai menghadiri gala dinner Post Tour Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 di Bongkasa Pertiwi, Sabtu malam, 14 Juni 2025.

"Memang yang menjadi skala prioritas kami adalah membangun infrastruktur. Ada beberapa titik yang menjadi bottleneck kemacetan, salah satunya adalah di jalan sepanjang GWK menuju Uluwatu," ujar Adi Arnawa kepada disway.id.

BACA JUGA:Disnaker Bali Catat 100 Pekerja Pariwisata Kena PHK Imbas Efisiensi, Badung Paling Terdampak!

BACA JUGA:Pemkab Badung Gencarkan Program Gemarikan untuk Tingkatkan Kualitas Gizi Masyarakat

Menurut Adi, lonjakan kunjungan wisatawan ke kawasan Uluwatu tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang tersedia saat ini, sehingga menimbulkan kemacetan parah. 

Untuk itu, Pemkab Badung tengah memproses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan baru dari Jimbaran (sebelah barat GWK) langsung menuju Uluwatu. Ruas jalan ini dirancang selebar 24 meter dengan dua jalur utama.

"Anggaran Rp 2,8 triliun itu kita siapkan, termasuk skema pinjaman, untuk percepatan pembangunan akses jalan baru itu," tambahnya.

Selain proyek GWK–Uluwatu, Pemkab Badung juga menyiapkan dua proyek infrastruktur lain, sebagai bagian dari strategi pemecah kemacetan. 

BACA JUGA:Pegawai Kominfo Badung Ditemukan Tewas Setelah Terseret Arus Air Terjun Nungnung

BACA JUGA:Remaja Karangasem Hilang sejak Perayaan Galungan, Ditemukan sedang Bersama Kekasih di Badung

Pertama, pembangunan akses dari Uluwatu menuju Melasti dan Jalan Lingkar Selatan yang akan dimulai konstruksinya pada 2026. 

Kedua, rekayasa lalu lintas di kawasan Canggu-Berawa yang selama ini mengalami kemacetan, akibat akses terbatas dari Petitenget dan Batu Belig.

"Selama ini orang keluar dari Berawa lewat Batu Belig juga, sehingga bottleneck-nya ada di Petitenget," ungkapnya.

"Sekarang kita pecah, masuk Berawa satu arah dari Petitenget, keluar lewat Umalas menuju Teuku Umar Barat yang sedang dikerjakan," sambungnya, sembari menyebut, proyek ini dianggarkan sebesar Rp 560 miliar.

Kategori :