Diisukan Tidak Lagi Ramai Saat Natal dan Tahun Baru, Gubernur Koster Bantah Isu Bali Sepi Wisatawan
Muncul anggapan kondisi pariwisata Bali yang mengalami penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung, Wayan Koster menegaskan bahwa hal itu tidak sesuai--
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Menjelang periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026, kondisi pariwisata Bali menjadi sorotan publik setelah muncul anggapan dari publik mengenai penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata beriringan dengan laporan mengenai rendahnya tingkat hunian hotel di sejumlah kawasan wisata.
Untuk menanggapi isu tersebut, Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan bahwa narasi mengenai Bali yang menjadi sepi akan wisatawan tidak sesuai dengan data resmi yang dihimpun oleh pemerintah daerah.
Selain itu dikatakan juga bahwa tingkat hunian hotel tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya indikator mengenai isu Bali yang menjadi sepi dengan wisatawan karena menurut data kunjungan wisatawan di sepanjang tahun 2025 masih menunjukkan tren yang positif.
BACA JUGA:LBH Singgung Kejanggalan Proses Hukum Usai Dilakukannya Penangkapan Aktivis di Bali
Menjelang masuknya libur Natal dan Tahun Baru, isu mengenai kondisi pariwisata Bali menjadi sorotan di media sosial seiring munculnya anggapan bahwa adaya penurunan untuk jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Wayan Koster selaku Gubernur Bali dengan tegas membantah mengenai kondisi pariwisata Bali yang menjadi sepi wisatawan karena anggapan tersebut dinilai tidak sesuai dengan data resmi yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Diketahui secara akumulatif jumlah kunjungan untuk wisatawan di sepanjang tahun 2025 justru menunjukkan tren peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam keterangannya, Koster menyebut bahwa hingga sepanjang pertengahan bulan Desember 2025 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali telah melampui capaian tahun lalu.
Selain itu Gubernur Koster juga menyebutkan bahwa data yang dimiliki oleh pemerintah daerah menjadi dasar kuat untuk bisa membantah isu mengenai penurunannya wisatawan Bali menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Menurutnya, dinamika kunjungan wisatawan adalah hal yang lazim terjadi dan tidak bisa dinilai hanya dengan kondisi di satu periode tertentu. Koster menjelaskan bahwa secara harian memang terdapat fluktuasi jumlah kedatangan wisatawan, termasuk penurunan jika dibandingkan dengan puncak kunjungan pada periode September hingga Oktober 2025.
BACA JUGA:BTN Sediakan Uang Tunai RP19,67 Triliun Jelang Natal dan Tahun Baru
Namun Gubernur Koster menilai bahwa kondisi tersebut masih berada dalam batas yang normal dan biasanya akan kembali meningkat saat memasuki minggu ketiga di bulan Desember hingga masuk ke puncak libur Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, Koster juga menyoroti adanya perbedaan antara jumlah kunjungan wisatawan dengan jumlah untuk tingkat hunian hotel yang belakangan ini menjadi perbincangan utama dan menjadi salah satu alasan dianggap adanya penurunan jumlah wisatawan.
Maka dengan itu Koster akui bahwa di sejumlah kawasan, tingkat okupansi hotel belum sepenuhnya mencerminkan peningkatan jumlah wisatawan. Namun menurutnya kondisi tersebut juga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator untuk menilai situasi pariwisata Bali secara keseluruhan.
Gubernur Koster menjelaskan bahwa perubahan pola dari perjalanan wisatawan turut memengaruhi statistik perhotelan. Namun saat ini banyak wisatawan yang lebih memilih menginap di akomodasi non-hotel, seperti vila dan hunian sewa jangka pendek yang tidak seluruhnya tercatat dalam data resmi perhotelan.
Sumber: