Mengenali Bahaya Radikalisme dan Strategi Pencegahannya di Masyarakat

Mengenali Bahaya Radikalisme dan Strategi Pencegahannya di Masyarakat

Keberadaan paham radikal bukan hanya ancaman ideologis, tetapi juga tantangan nyata terhadap persatuan bangsa.--freepik

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Radikalisme menjadi isu yang terus mengemuka di berbagai negara, termasuk Indonesia yang beriringan dengan meningkatnya arus informasi dan interaski yang terjadi di era digital.

Dalam banyak kasus, paham radikal tidak muncul secara tiba-tiba melainkan tumbuh dengan perlahan dari ketidakpuasan sosial, kesenjangan ekonomi, hingga pemahaman yang keliru terhadap ajaran agama maupun ideologi tertentu.

Jika tidak disikapi dengan bijak, maka radikalisme dapat berkembang menjadi tindakan ekstrem yang bisa mengancam keselamatan banyak orang dan merusak harmonisasi sosial. Keberadaan paham radikal bukan hanya ancaman ideologis, tetapi juga tantangan nyata terhadap persatuan bangsa.

BACA JUGA:Strategi Memulihkan Lahan Kritis, Tanaman yang Tepat untuk Mengembalikan Fungsi Ekologi

Radikalisme adalah paham atau sikap ekstrem yang menolak nilai-nilai moderat dan toleran dalam masyarakat. Walaupun keberagaman pendapat merupakan bagian dari demokrasi, tetapi radikalisme sering kali berujung pada tindakan intoleran, kekerasan, bahkan terorisme.

Fenomena ini menjadi bukan hanya persoalan yang datang dari suatu negara, melainkan menjadi tantangan global yang sangat perlu untuk ditangani bersama agar bisa menciptakan ruang publik yang nyaman dan aman.

Bahaya dari radikalisme juga bermacam-macam, seperti bisa mengancam persatuan dan kesatuan masyarakat yang memicu konflik antar kelompok dan memicu perpecahan sosial. Menimbulkan kekerasan, kekerasan ekstrem sering kali menjadi saran yang menurut para pelaku menjadi sebuah bentuk perjuangan yang jelas akan membahayakan keselamatan banyak pihak.

Mengikis toleransi, radikalisme yang cenderung menolak pandangan yang berbeda, sehingga toleransi terhadap perbedaan keyakinan, suku, dan budaya menjadi terkikis yang berakibat kehidupan sosial yang damai dan harmonis menjadi terganggu.

Faktor penyebab radikalisme, juga berbagai macam cirinya, yaitu adanya ketidakpuasan sosial dan ekonomi, kurangnya pendidikan toleransi, pengaruh dari kelompok atau jejaring sosial, isu mengenai kesenjangan dan hadirnya diskriminasi.

BACA JUGA:6 Macam Infused Water dan Khasiatnya, Segar dan Bikin Tubuh Lebih Sehat

Beberapa upaya dalam pencegahan radikalisme:

  • Pendidikan karakter sejak dini, pendidikan yang menanamkan nilai-nilai toleransi, penghormatan terhadap perbedaan, dan demokrasi sejak usia dini sangat penting. Sekolah dan keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai tersebut.
  • Menguatkan moderasi beragama, moderasi beragama membantu menciptakan keseimbangan antara keyakinan pribadi dan toleransi terhadap orang lain. Ini menjadi kunci untuk menolak paham ekstrem.
  • Keterlibatan komunitas dan tokoh masyarakat juga memiliki peran penting sebagai teladan dan mediator ketika terjadinya konflik. Maka penguatan ruang dialog antar kelompok akan membantu memperkuat persatuan.
  • Pengawasan dan penegakan hukum, pemerintah perlu menjalankan peran aktif melalui pengawasan terhadap aktivitas yang berpotensi memicu radikalisme serta penegakan hukum karena tindakan-tindakan yang jelas melanggar Undang-Undang.

Sumber: