Uluwatu Handmade Balinese Lace Luncurkan MJ, Bidik Market Gen Z
Berbagai koleksi varian MJ yang dipamerkan oleh Uluwatu Handmade Balinese Lace, di The Meru Sanur, Jumat, 19 Desember 2025-Rivansky Pangau-
Ia menambahkan, berbeda dengan lini utama Uluwatu yang menggunakan lace berat, MJ mengusung lace yang lebih ringan agar nyaman dan sesuai dengan karakter anak muda.
BACA JUGA:Antisipasi Penutupan TPA Suwung, Pemkot Denpasar Siapkan Mesin Pengolah Sampah 200 Ton
Seluruh koleksi yang ditampilkan, lanjut Handoko, merupakan desain baru untuk Holiday Season 2025 dan baru pertama kali diperkenalkan ke publik.
“Ya, seluruh koleksi yang ditampilkan hari ini adalah desain baru untuk Holiday Season 2025,” katanya.
Selain produk ready to wear, Uluwatu juga tetap mempertahankan layanan custom hingga gaun pengantin, dengan seluruh proses dikerjakan secara in-house dan handmade.
BACA JUGA:Siapa John Herdman? Profil Pelatih yang Disebut-sebut Berpeluang Tangani Timnas Indonesia
“Kami sangat terbuka untuk custom. Mulai dari pakaian kasual hingga gaun pengantin,” ucapnya.
Handoko menegaskan, kekuatan utama Uluwatu terletak pada proses pengerjaan manual yang memakan waktu panjang dan dikerjakan sepenuhnya oleh tangan manusia, bukan mesin.
“Ada satu busana yang proses kerawangnya saja memakan waktu hingga 32 jam,” ungkapnya.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Bali Minggu, 21 Desember 2025 Didominasi Hujan Disertai Petir
Dari sisi harga, MJ diposisikan lebih terjangkau dibandingkan lini utama Uluwatu.
Koleksi MJ dibanderol di kisaran Rp1 juta hingga di bawah Rp2 juta, sementara Uluwatu utama dimulai dari Rp2 juta hingga tidak terbatas, tergantung desain dan tingkat kerumitan.
Terkait pasar internasional, Handoko mengakui ekspor Uluwatu saat ini masih terbatas ke Australia.
Namun, ia optimistis ekspansi akan kembali dilakukan mulai tahun depan setelah sempat terhenti akibat pandemi.
“Untuk tahun ini, nilai ekspor masih belum besar karena saat ini baru ke Australia,” katanya.
Sumber: