Kadin Indonesia Bawa Angin Segar dari AS, Siap Perkuat Sinergi Ekonomi Bilateral dengan Negeri Paman Sam

Kadin Indonesia dan Kamar Dagang AS resmi teken MoU dua tahun. Kerja sama ini dorong ekspor, serap jutaan tenaga kerja, dan buka peluang investasi strategis.--
Washington, Disway.id - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Kamar Dagang Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terbaru guna memperkuat hubungan dagang dan investasi bilateral.
Kesepakatan ini berlaku selama dua tahun ke depan dan ditandatangani di kantor pusat Kamar Dagang AS di Washington, D.C., AS pada Jumat (02/05/2025) waktu setempat.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Komunikasi, dan Pemberdayaan Daerah Kadin Indonesia Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri Kadin Indonesia Bernardino M. Vega, dan Wakil Ketua Umum Bidang Hilirisasi Tony Wenas, menghadiri langsung prosesi penandatanganan.
BACA JUGA:BPS Ungkap 43 Ribu Penduduk Bali Masih Pengangguran, Didominasi Laki-Laki
MoU ini hadir di tengah momentum penting setelah diterbitkannya National Trade Estimate Report 2025. Kesepakatan tersebut menjadi langkah nyata Indonesia dalam menurunkan hambatan perdagangan, terutama hambatan non-tarif, serta membuka peluang pertumbuhan ekonomi bersama di kawasan Indo-Pasifik.
Anindya Novyan Bakrie atau Anin sapaan akrabnya, menyebut kesepakatan ini sebagai langkah positif dan angin segar bagi dunia usaha dan tenaga kerja di Indonesia.
"Pertama-tama, ini adalah berita bagus untuk perekonomian Indonesia, pengusaha Indonesia, dan juga tentunya pekerja di Indonesia. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kamar Dagang AS dan CIPE (Center for International Private Enterprise) atas dukungannya dalam penguatan kapasitas Kadin, termasuk dalam upaya kami untuk bergabung dengan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)" ujar Anin.
BACA JUGA:Bali United Berambisi Finish di Posisi 5 Besar Liga 1 2024-2025, Laga Pamungkas Hadapi Persebaya
Anin menekankan bahwa kerja sama ini akan memperluas peluang industri padat karya yang menyerap jutaan tenaga kerja.
“Kita ketahui bahwa Indonesia banyak mengekspor seperti alas kaki, termasuk karetnya, elektronik, hingga garmen. Saat ini, tiga industri tersebut menyerap sekitar 2,1 juta pekerja. Mudah-mudahan angka ini bisa tumbuh lebih besar lagi," kata Anin.
Di sisi lain, Anin juga menilai kerja sama ini dapat membantu pelaku usaha AS mendapatkan akses yang lebih besar ke pasar Indonesia.
"Kalau perdagangan bisa lebih seimbang, tentu kita juga bisa jadi mitra bagi mereka, misalnya dalam ekspor kedelai untuk tempe, kapas untuk industri garmen, produk susu, hingga gandum. Ini berkaitan erat dengan industri padat karya dan sektor pertanian di Indonesia," jelas Anin.
BACA JUGA:Jadwal Pemadaman Listrik Sementara di Bali Senin 5 Mei 2025, Cek Lokasinya!
Lebih lanjut, Anin turut menyinggung peluang investasi yang bisa didorong dari kerja sama ini, terutama di sektor-sektor strategis.
Sumber: