Menaker Lepas Ribuan Peserta Magang ke Jepang dari Lapangan Puputan Margarana Denpasar

Menaker Lepas Ribuan Peserta Magang ke Jepang dari Lapangan Puputan Margarana Denpasar

Pelepasan 2.183 peserta program pemagangan ke Jepang yang berasal dari Bali dan wilayah Indonesia timur oleh Menaker Yassierli -kemnaker-instagram

DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli resmi melepas 2.183 peserta program pemagangan ke Jepang yang berasal dari Bali dan wilayah Indonesia timur. 

Acara pelepasan berlangsung di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Kamis (13/11/2025), dan dihadiri jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali serta perwakilan lembaga penyelenggara magang.

Dalam sambutannya, Yassierli menyebut para peserta sebagai “duta bangsa” yang akan membawa nama baik Indonesia di Negeri Sakura. Ia berpesan agar seluruh peserta memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dengan menjaga sikap, semangat, dan etos kerja.

BACA JUGA:Sukses Turunkan Angka Stunting, Kabupaten Tabanan Raih Dana Insentif Fiskal 2025 dari Pemerintah Pusat

Menurut pakar ergonomi yang juga Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut, ada empat nilai utama yang harus dipegang peserta selama menjalani magang di Jepang, yakni Santun, Tangguh, Adaptif, dan Rajin (STAR). 

Nilai-nilai itu, kata dia, mencerminkan karakter pekerja profesional yang mampu bersaing di kancah global.

"Orang Indonesia, apalagi dari Bali, sudah dikenal karena kesantunan dan keramahannya. Itu harus dijaga,” ujar Yassierli di hadapan ribuan peserta. 

Ia menambahkan, selain santun, ketangguhan mental juga menjadi kunci sukses dalam merantau ke luar negeri.

Menaker kemudian menyinggung pengalamannya pribadi saat menempuh studi S3 di Amerika Serikat pada usia 25 tahun. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang masih terbatas, Yassierli mengaku belajar banyak tentang arti kemandirian dan ketahanan mental. 

BACA JUGA:Bupati Adi Arnawa Resmikan Taman Mekotek, Ikon Baru Wisata Budaya di Munggu

"Kesulitan pasti ada, tapi orang sukses adalah mereka yang tidak mudah menyerah. Prinsipnya, kalau orang lain bisa, saya juga bisa," tuturnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kemampuan beradaptasi terhadap budaya kerja di Jepang, sekaligus menanamkan semangat rajin dan disiplin. 

"Ingat peribahasa, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Jadilah pembelajar yang cepat beradaptasi," pesan Yassierli.

Menaker berharap tiga tahun masa magang di Jepang bisa menjadi pengalaman berharga bagi para peserta, tidak hanya dalam peningkatan keterampilan dan wawasan kerja, tetapi juga untuk menabung modal ketika kembali ke tanah air.

Sumber: