Kasus Keracunan di Hostel Bali, Turis China Diduga Alami Keracunan hingga Tewas
Seorang turis China yang saat itu sedang menginap di salah satu hostel murah di Canggu dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami muntah dan merasa lemas--
DENPASAR, DISWAYBALI.ID - Seorang turis China yang saat itu sedang menginap di salah satu hostel murah di Canggu, Bali dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami muntah dan merasa lemas.
Kini kasus yang menimpa turis dari China tersebut sedang diselidiki oleh pihak kepolisian sebagai dugaan mengalami keracunan di penginapan backpaker. Gejala yang serupa tidak hanya dialami oleh korban utama, tetapi beberapa tamu lain yang berasal dari mancanegara juga mengalami hal yang sama.
Hingga saat ini penyelidikan mengenai dugaan keracunan yang dialami oleh turis China masih terus berjalan dan kini pihak berwenang fokus pada kemungkinan adanya pestisida dan proses fumigasi kutu busuk sebagai penyebab keracunan itu berasal.
BACA JUGA:Vandalisme Bendera Merah Putih di Jembrana, Dua Pemuda Bali Ditangkap Polisi
Seorang turis muda asal China bernama Deqing Zhouga (25 tahun) dilaporkan meninggal secara tragis di sebuah hostel murah di kawasan Canggu, Bali yang diduga telah mengalami keracunan.
Kasus ini menjadi perhatian dari banyak masyarakat karena tidak hanya menewaskan satu orang, tetapi membuat beberapa turis harus mendapatkan perawatan. Beberapa gejala yang dialami oleh korban juga serupa, seperti muntah, diare, dan dehidrasi.
Laporan-laporan awal yang beredar menyebutkan bahwa tempat penginapan yang ditempati memiliki riwayat masalah sanitasi, bahkan ada dugaan pernah melakukan fumigasi kutu busuk yang kemudian memicu spekulasi bahwa pestisida bisa menjadi penyebab para turis mengalami keracunan.
Menurut keterangan dari para Kepolisian Badung, kematian yang menimpa Deqing berawal ketika sang korban mengeluh kesakitan pada Senin malam 1 September 2025 sekitar pukul 20.00 WITA.
Saat itu Deqing merasakan beberapa gejala, seperti pusing, lemas, dan juga mengalami muntah satu kali di tempat sampah kecil yang berada di dekat tempat tidurnya. Lalu setelahnya staf hotel menawarkan makanan, tetapi korban menolaknya dan hanya meminta air mineral dan juga pisang.
BACA JUGA:Provos Polda Bali Gelar Pengecekan Disiplin Personel untuk Tingkatkan Profesionalisme
Beberapa jam kemudian, resepsionis mengantar Deqing ke sebuah klinik. Namun korban menolak untuk dirawat inap karena alasan biaya dan hanya diberikan resep dokter. Keesokan harinya, sekitar pukul 11.00 WITA, petugas hostel memeriksa kamarnya karena korban belum melakukan check-out.
Saat ditemukan oleh staf, Deqing tidak merespons panggilannya, diketahui denyut nadinya masih ada, tetapi tidak bernapas dan para staf bergegas memanggil ambulans. Dari hasil pemeriksaan medis awal, dokter tidak mencatat adanya tanda-tanda kekerasan pada korban.
Namun analisis internal organ menunjukkan adanya iritasi di saluran pencernaan, pendaran pada selaput lendir, lambung, dan cairan kehijauan di dalam perut yang mengindikasi gangguan pencernaan berat. Lalu Polisi Badung pun membuka penyelidikan atas dugaan keracunan sebagai penyebab kematian.
Dilansir dari Kumparan, disebutkan bahwa terdapat 7 turis lainnya yang mengalami diare dan muntah saat menginap di hostel yang sama dengan satu orang meninggal (Deqing) dan enam lainnya mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sumber: